Politikus PDI Perjuangan (PDIP) tersebut menilai Pemkab Sragen terkesan membiarkan seabrek penyimpangan di Gunung Kemukus. "Kami melihat Pemkab tidak punya ketegasan. Faktanya setiap malam praktik menyimpang masih terjadi," tutur dia, ditemui Esposin, Sabtu (17/5/2014).
Sugiyamto mengatakan penyimpangan yang terjadi di Gunung Kemukus yaitu prostitusi dan tempat karaoke tak berizin. Selain itu dia meyakini di Gunung Kemukus beredar minuman keras (miras). "Faktanya di sana [Gunung Kemukus] banyak miras. Pemkab tutup mata," imbuh dia.
Sugiyamto khawatir praktik menyimpang di Gunung Kemukus akan merusak masa depan generasi penerus. Apalagi menurut dia banyak pendatang di Gunung Kemukus yang tergolong anak baru gede (ABG). "Banyak juga orang Sragen yang sering ke sana," sesal dia.