Langganan

Produksi Sampah di Solo Turun 10% Selama KLB Covid-19 - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Kurniawan  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 16 April 2020 - 06:00 WIB

ESPOS.ID - Sampah di TPA Putri Cempo Solo. (Solopos/dok)

Esposin, SOLO – Produksi sampah di Kota Solo turun hingga 10 persen selama pemberlakuan status kejadian luar biasa atau KLB Covid-19.

Penurunan produksi sampah karena penurunan aktivitas masyarakat di luar rumah. Penjelasan itu disampaikan Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Reni Cahyawati, saat dihubungi Esposin, Rabu (15/4/2020).

Advertisement

“Penurunan produksi sampah terjadi kurun waktu 19 hari dari 13 Maret 2020 hingga 31 Maret 2020 dibandingkan 19 hari yang sama pada 23 Februari 2020 hingga 12 Maret 2020. Dari sebelumnya 6.445 ton menjadi 5.815 ton,” ujar dia.

Reni Cahyawati mengatakan selama masa KLB terjadi penurunan signifikan kegiatan masyarakat seperti di sektor usaha, perkantoran, dan perdagangan. Kondisi itu membuat produksi sampah di sektor itu ikut mengalami penurunan secara signifikan.

Advertisement

Reni Cahyawati mengatakan selama masa KLB terjadi penurunan signifikan kegiatan masyarakat seperti di sektor usaha, perkantoran, dan perdagangan. Kondisi itu membuat produksi sampah di sektor itu ikut mengalami penurunan secara signifikan.

Sebelum Berniat Jual Ginjal, Warga Salatiga Ikut Kuis Hingga Ingin Surati Jokowi

Reni Cahyawati menambahkan, produksi sampah dari sektor rumah tangga (masyarakat) Solo juga mengalami penurunan selama masa KLB. Diprediksi tren penurunan produksi sampah masih akan terjadi beberapa pekan ke depan mengingat masih KLB Covid-19.

Advertisement

Sejauh ini menurut dia tidak ada komplain dari masyarakat terkait pengambilan sampah. Tapi dia menyatakan sampah produksi rumah sakit (RS) tidak termasuk yang harus diambil DLH Solo lantaran harus dikelola sendiri RS bersangkutan.

Nia Ramadhani Dirampok, Diancam Pakai Parang

Begitu juga sampah yang dihasilkan di rumah-rumah karantina menjadi tanggung jawab pihak ketiga. Namun Reni mengimbau agar dalam membuang sampah yang terkait antisipasi Covid-19 seperti masker agar dibungkus plastik dulu.

Advertisement

Tujuannya agar tidak membahayakan petugas pemungut sampah tingkat kelurahan yang bertugas mengambil setiap hari.

Update Corona Solo 15 April: 5 Kasus Positif, 70 PDP, 392 ODP

“Tolong sampah masker dirusak dulu sebelum dibuang. Lalu dibungkus plastik yang rapat sebelum dibuang,” urai dia.

Advertisement

Lebih jauh Reni Cahyawati menilai penggunaan masker kain lebih baik karena bisa dicuci dan dipakai kembali. Dengan begitu bisa membantu mengurangi produksi sampah di Solo. Selain itu bisa mencegah kelangkaan masker medis di pasaran.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif