by Redaksi - Espos.id Solopos - Kamis, 12 Januari 2012 - 07:26 WIB
“Tiga durian lokal unggul ini sudah dirilis dari 71 durian lokal yang dirilis se-Indonesia. Pada musim panen kali ini durian dan rambutan hasilnya naik tajam hingga dua kali lipat lebih,” ujar Kepala UPT Balai Hortikultura Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Karanganyar, Ir Margono ketika dijumpai Espos di ruang kerjanya, Rabu (11/1/2012).
Ditambahkan Margono, durian lokal lainnya juga unggulan namun belum dirilis, seperti durian bodong dari Jatipuro; durian jingga dan gundul dari Jumapolo; durian gendon dari Jumantono; durian arum kuning dari Mojogedang dan durian ledek dari Matesih. Dia menyebutkan sentra buah durian di Karanganyar tersebar di sembilan kecamatan, yakni Kerjo, Mojogedang, Jumapolo, Jumantono serta Jatipuro. “Di lima kecamatan itu hampir semua desa penghasil durian. Tapi kami saat ini juga mendorong warga mengembangkan durian montong dan kani yang secara ekonomis menguntungkan,” imbuhnya.
Selain itu penghasil durian di kecamatan Ngargoyoso, Karangpandan, Matesih dan Jatiyoso. Namun hanya sebagian desa yang merupakan penghasil durian tersebut. Dia menuturkan potensi pengembangan tanaman hortikultura di Karanganyar sangat tinggi. Tingginya potensi hortikultura ini membuat pihaknya mendorong warga meningkatkan produksi tanaman buah mereka. Berdasarkan data, luas panen pohon duku dari 3.531 batang tahun 2005, kini meningkat menjadi sekitar 23.500 pohon lebih. Sementara durian, dari 16.336 pohon menjadi 105.000 pohon lebih. Sedangkan produksi rambutan di Bumi Intanpari juga mengalami peningkatan. Dari 52.672 batang pohon rambutan pada tahun 2005 meningkat menjadi 156.000 pohon lebih.
”Durian dan duku menjadi komoditas yang tengah digenjot produksinya. Setelah menjadi kawasan unggulan nasional untuk melon, kami akan mendorong jenis buah lain. Seperti duku yang sudah dikenal dari Matesih,” ungkapnya.
JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W