by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Jumat, 23 Februari 2024 - 14:33 WIB
Esposin, SRAGEN -- Seorang laki-laki berumur 52 tahun nekat berjalan kaki dari Masaran, Kabupaten Sragen, ke Jakarta untuk menunaikan nazarnya karena paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) menang dalam Pemilu 2024 meskipun belum ada ketetapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Nazar laki-laki yang bernama Mariyo, warga Dukuh Jetak RT 014, Desa Pringanom, Masaran, Sragen, itu juga karena calon anggota legislatif (caleg) idolanya, Budiono Rahmadi alias Mas Bro, lolos melenggang ke DPRD Sragen.
Selain itu, Mariyo yang juga kader Partai Demokrat itu bersyukur atas dilantiknya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Kabinet Indonesia Maju.
Sebelum jalan kaki ke Ibu Kota Jakarta, Mariyo menyempatkan diri berpamitan dengan Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi, di kediamannya di Sepat, Masaran, Sragen. Dari rumah Mas Bro itulah Mariyo mulai start berjalan kaki ke Jakarta membawa tas dan poster bertuliskan "Nuruti ati Nadar jalan kaki Sragen-Jakarta Atas Kemenangan Budiono Rahmadi jadi DPRD Sragen dan Prabowo-Gibran jadi Presiden dan Wakil Presiden. AHY Menteri." Di poster itu juga dituliskan Garda 08, Bolone Mase, Posko Jetak.
Sebelum jalan kaki ke Ibu Kota Jakarta, Mariyo menyempatkan diri berpamitan dengan Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi, di kediamannya di Sepat, Masaran, Sragen. Dari rumah Mas Bro itulah Mariyo mulai start berjalan kaki ke Jakarta membawa tas dan poster bertuliskan "Nuruti ati Nadar jalan kaki Sragen-Jakarta Atas Kemenangan Budiono Rahmadi jadi DPRD Sragen dan Prabowo-Gibran jadi Presiden dan Wakil Presiden. AHY Menteri." Di poster itu juga dituliskan Garda 08, Bolone Mase, Posko Jetak.
"Nazar ini saya sampaikan saat Mas Bro mendaftar jadi caleg DPRD Sragen. Saat itu saya bernazar kalau Mas Bro menang, Prabowo-Gibran menang, maka saya jalan kaki ke Jakarta. Nanti sampai di Jakarta akan mampir ke DPP Partai Demokrat. Kalau diizinkan ingin berfoto bersama Pak SBY [Susilo Bambang Yudhoyono] atau dengan Pak Prabowo," ujar Mariyo saat berbincang dengan Esposin.
Saya pilih nazar ke Jakarta jalan kaki karena ngefans dengan Mas Bro yang dikenalnya sejak dua tahun lalu. Dia berharap Mas Bro bisa memimpin Sragen. "Persiapan khusus tidak ada, hanya niat. Bawa baju tiga dan celana. Sama uang saku Rp500.000 yang diberi relawan Mas Bro di Pringanom. Kami targetkan tiga pekan bisa sampai Jakarta," ujarnya.
Selama berjalan kaki itu tak banyak warga yang melihat dan tidak percaya kalau berjalan kaki ke Jakarta. Mereka bertanya-tanya karena jarak Sragen ke Jakarta mencapai 600 km. Mariyo bakal berjalan melewati Solo, Salatiga, Semarang, dan lurus ke Jakarta. Bekal pakaian dimasukan dalam tas rangsel kecil. Tas itu merupakan pinjaman dari keponakannya.
"Saya mengenal Mas Bro lewat Facebook dua tahun lalu. Saat itu saya minta bantuan seng untuk posko perjuangan rakyat dan ternyata ditemui dan dikasih nomor ponsel. Saya menilai jiwa sosial Mas Bro itu tinggi dan tidak membeda-bedakan orang. Jajan di hik dengan wong cilik sudah biasa," ujarnya.
"Nazar ziarah itu memakan waktu sebulan penuh. Alhamdulillah bisa selesai," kata pria yang bekerja serabutan tersebut.
Sementara itu Budiono mengaku kaget saat Mariyo datang ke rumah untuk berpamitan hendak jalan kaki ke Jakarta. Dia mengira nazar yang disampaikan dulu hanya main-main. Dia menilai Mariyo ini merupakan kader yang unik karena setiap pemilu selalu menjadi relawan.
"Beliau jadi relawan itu tidak fanatik, memilih orang yang dianggap cocok dan sesuai dengan harapannya. Saya kenal beliau 1,5 tahun lalu. Beliau unik karena sering adakan kegiatan di luar program kita. Bahkan di luar anggaran," jelasnya.
Saat tiba di Jakarta, ia menyarankan Mariyo datang ke kantor DPP Partai Demokrat. Di sana dia bisa ketemu para pegawai DPP. Mas Bro mengaku akan memantau pergerakan Mariyo. Setelah sampai Jakarta, Mariyo akan dijemput oleh timnya.