by R Bony Eko Wicaksono - Espos.id Solopos - Senin, 8 Juli 2024 - 19:52 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi murid SD. (Freepik.com)
Esposin, SUKOHARJO-Pelaksanaan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SD dan sederajat di Sukoharjo tidak menerapkan sistem zonasi. Di sisi lain, SMP negeri dan swasta yang masih kekurangan siswa masih membuka pendaftaran calon siswa baru secara online.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Budiarti, mengatakan pelaksanaan PPDB jenjang SD berbeda dibanding SMP dan SMA. Tidak ada penerapan sistem zonasi dalam pendaftaran calon siswa baru. "Tidak ada zonasi dalam pendaftaran calon siswa baru jenjang SD di Sukoharjo," ujar dia, Senin (8/7/2024).
Budiarti mengatakan calon siswa baru diperbolehkan memilih sekolah negeri atau sekolah swasta yang paling dekat dengan domisili. Bisa juga memilih sekolah negeri atau swasta sesuai keinginan calon siswa baru.
Biasanya, daya tampung sekolah negeri di wilayah perkotaan seperti Kartasura, Grogol dan Baki penuh karena daerah padat permukiman. "Kami masih menunggu laporan dari masing-masing sekolah untuk memastikan jumlah calon siswa baru," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Sukoharjo Heru Indarjo mengatakan mengatakan PPDB SMP dibagi dua tahap. Tahap I dilaksanakan 24-25 Juni untuk jalur lingkungan, afirmasi, dan disabilitas. Sedangkan, pelaksanaan tahap II untuk jalur zonasi, prestasi dan perpindahan tugas orangtua dilaksanakan pada 27-28 Juni.
Masih ada 33 SMP negeri dan swasta yang masih kekurangan siswa. Sehingga diperbolehkan melaksanakan PPDB secara offline hingga kuota calon siswa baru terpenuhi. "Jika kuota tersisa sudah terisi maka pendaftaran calon siswa baru langsung ditutup," ujar dia.