by Aris Munandar - Espos.id Solopos - Sabtu, 5 Juni 2021 - 13:58 WIB
Esposin,WONOGIRI -- Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi tsunami hingga 29 meter akibat gempa bumi di wilayah pantai selatan Jawa Timur, khususnya bagi warga Wonogiri.
Masyarakat Kabupaten Wonogiri diharapkan meningkatkan kewaspadaan atas potensi tsunami tersebut. Seperti diketahui, Kabupaten Wonogiri merupakan daerah di Jawa Tengah yang wilayah selatannya berbatasan langsung dengan laut.
Selain itu Wonogiri juga berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Timur, yakni Kabupaten Pacitan, sehingga diperkirakan terdampak potensi tsunami ini.
Baca juga: Siap-Siap, Satgas Penanganan Covid-19 Karanganyar Bakal Gelar Patroli Hajatan
Baca juga: Siap-Siap, Satgas Penanganan Covid-19 Karanganyar Bakal Gelar Patroli Hajatan
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan warga Wonogiri, khususnya di daerah pesisir selatan, perlu meningkatkan kewaspadaan seiring adanya peringatan potensi gempa dan tsunami dari BMKG di selatan pantai Jatim.
"Berdampak signifikan atau tidaknya tergantung titik pusat gempa itu. Kalau titik gempa berada di perbatasan wilayah bisa fatal. Maka kesiapsiagaan warga harus ditingkatkan," kata dia saat dihubungi Esposin, Sabtu (5/6/2021).
Baca juga: Solopos dan Dewan Pers Gelar UKW Gratis di Palu, Begini Cara Daftar
Selain mengingatkan potensi tsunami pantai selatan Jawa Timur dan dampaknya di Wonogiri, pada Kamis (3/6/2021) lalu, tim dari Stasiun BMKG Semarang berkunjung ke Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri. Mereka memberikan peta rawan tsunami level kecamatan yang dibuat BMKG. Peta itu menjelaskan risiko ketinggian air, arah tsunami, dan lain sebagainya.
Selain itu, rombongan juga memperkenalkan aplikasi Sirens For Rapid Information On Tsunami Alert (Sirita). Ini adalah aplikasi berbasis Android yang dapat diunduh melalui Playstore sebagai sarana peringatan dini tsunami yang bisa diterapkan di Wonogiri
Baca juga: Dapat Dukungan Maju Pilpres 2024, Gus Ami: Itu Masih Lama
"Tindak lanjutnya kami akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengunduh aplikasi itu. Itu untuk mengakses Tsunami. Dengan adanya peringatan dini, masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan," ungkap dia.
Tim dari Stasiun BMKG Semarang juga memberikan buku histori bencana mulai 1800-an hingga 2019. Buku itu dapat dijadikan acuan atau pengalaman.
Misalnya, pada periode tertentu di suatu titik atau lokasi pernah terjadi gempa sehingga bisa digunakan untuk evaluasi. Dengan demikian, warga Wonogiri siap jika potensi tsunami yang diramal BMKG benar-benar terjadi.