by Moh Khodiq Duhri Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Minggu, 12 Agustus 2012 - 13:54 WIB
KLATEN—Sejumlah pedagang kali lima (PKL) dadakan mulai marak berdiri di atas trotoar jalan di kawasan Klaten menjelang Lebaran kali ini.
Pantauan Espos di sejumlah ruas jalan, Sabtu (11/8), PKL-PKL dadakan itu mulai menjamur di Jl-Jogja-Solo di sejumlah kawasan seperti Ketandan, Barenglor, dan Bendogantungan. PKL dadakan itu juga banyak berdiri Jalur Lingkar Selatan, Jl Pemuda, Jl Merbabu, Jl Mayor Kusmanto dan lain-lain.
Lapak-lapak PKL itu berdiri di atas trotoar jalan yang menjadi hak dari pejalan kaki. “Saya mulai berjualan mi ayam sepekan terakhir. Tidak apa-apa menggunakan trotoar jalan, kan cuma sebentar saja. Setelah selesai Lebaran, saya tidak jualan lagi,” ujar Slamet, 45, seorang PKL di Jl Mayor Kusmanto saat ditemui di sela-sela berjualan.
Kepala Bidang Penegakan Perda Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Klaten, Rinto Padmono, menilai keberadaan PKL di atas trotoar jalan pada siang hari itu melanggar Perda Kebersihan, Keindahan dan Kenyamanan (K3).
Namun begitu, pihaknya memaklumi keberadaan PKL yang menjamur di atas trotoar jalan menjelang Lebaran kali ini. Dia mempersilakan pedagang meraup untung dari keramaian jalan selama tidak keterlaluan dalam menggunakan trotoar jalan. “Kalau trotoar jalan itu relatif sepi pejalan kaki, silakan digunakan tidak apa-apa. Tetapi kalau trotoar jalan itu ramai pejalan kaki, lebih baik pindah ke lokasi lain,” ujar Rinto.
Rinto mengimbau PKL-PKL itu meninggalkan trotoar jalan jika momentum Lebaran selesai. Dia meminta PKL memilih lokasi yang tidak mengganggu akses pejalan kaki untuk berjualan. Jika nekat beroperasi, kata Rinto, Sarpol PP tidak segan-segan menyita lapak-lapak PKL itu. “Fungsi utama trotoar jalan itu adalah untuk akses pejalan kaki. Jangan sampai pejalan kaki mengalah karena di atas trotoar jalan itu berdiri PKL,” tukas Rinto.