by Indah Septiyaning Wardani Newswire - Espos.id Solopos - Rabu, 14 April 2021 - 20:16 WIB
Esposin, SUKOHARJO -- Upaya peninjauan kembali atau PK yang diajukan terpidana mati Yulianto bin Wiro Sentono sang jagal Kartasura, Sukoharjo, secara resmi ditolak oleh Mahkamah Agung (MA).
Informasi itu diketahui dari salinan putusan sebagaimana dilansir website MA, Rabu (14/4/2021). "Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana Yulianto bin Wir Sentono tersebut," kata ketua majelis Sri Murwahyuni dalam salinan putusan seperti dikutip detikcom.
Putusan ini bisa jadi adalah akhir dari kisah jagal Kartasura yang kali pertama terungkap pada pertengahan 2010 lalu. Hal itu karena PK merupakan upaya terakhir yang bisa ditempuh seorang terpidana.
Baca Juga: 10 Tahun Terkatung-katung, Jagal Kartasura Segera Dieksekusi Hukuman Mati
Baca Juga: 10 Tahun Terkatung-katung, Jagal Kartasura Segera Dieksekusi Hukuman Mati
Berdasarkan catatan Esposin, Yulianto sang jagal Kartasura divonis mati sejak pengadilan tingkat pertama yakni Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo pada 20 April 2011. Ia dinilai terbukti bersalah menghabisi nyawa tujuh orang dalam kurun waktu beberapa tahun hingga terungkap pada 2010.
Salah satu korban Yulianto adalah Kopda Santoso, anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo. Tidak terima atas vonis tersebut, Yulianto mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jawa Tengah (PT Jateng) di Semarang.
Baca Juga: 1 Dekade Pembunuhan Berantai, Yulianto Jagal Kartasura Ajukan PK
Pejabat Humas Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo Saiman mengatakan permohonan PK kasus pembunuhan berantai oleh Yulianto tersebut diputus MA tanggal 9 November 2020 lalu. Salinan putusan PK tersebut diterima Panitera PN Sukoharjo pada 15 Februari 2021.
"Putusan MA atas permohonan PK terpidana Yulianto sudah kami beritahukan kepada terpidana dan JPU. Dalam putusannya, MA menolak PK dari terpidana. Yang artinya MA menguatkan PN atas vonis hukuman mati terhadap terpidana," kata Saiman kepada Esposin, Rabu (14/4/2021).
Baca Juga: Bunuh 7 Orang Termasuk Anggota Kopassus, Yulianto Jagal Kartasura Ternyata Berbadan Kecil
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sukoharjo Agus Tatang Volleyantono mengatakan eksekusi mati Yulianto tinggal menunggu salinan putusan PK dari MA.
Selain itu Kejari masih akan melihat tahapan upaya hukum yang dilakukan terpidana apakah telah selesai seluruhnya atau belum.
"Kami belum bisa memutuskan kapan eksekusi hukuman mati akan dilakukan. Kita lihat tahapan-tahapannya semuanya apakah sudah klir atau belum," katanya.