Langganan

PILKADES SUKOHARJO: Waduh, Dugaan Money Politics Merebak di Desa Klumprit! - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ivan Andimuhtarom Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 2 Desember 2012 - 21:31 WIB

ESPOS.ID - ilustrasi (JIBI/dok)

Seorang warga membawa barang bukti berupa bukti dugaan money politics Pilkades berupa empat bendel uang senilai masing-masing Rp60.000 dan fotokopi surat pernyataan dari saksi yang menerima uang tersebut, Minggu (2/12/2012). 9JIBI/SOLOPOS/Ivan Andimuhtarom)

SUKOHARJO - Tim sukses Agung Prabawa, salah satu calon Kades Klumprit, Kecamatan Mojolaban, menuding tim sukses rival mereka, Hartana, melakukan money politic untuk memengaruhi warga dalam memilih Kades Senin (3/12/2012) esok. Mereka telah melaporkan hal tersebut kepada panitia dan pengawas desa, namun tak mendapatkan respon yang memuaskan.

Anggota tim sukses Agung Prabawa, Wiratno, 38, warga RT 002/ RW 007, Dukuh Sudan, Minggu (2/12/2012) mengatakan pihaknya menemukan barang bukti berupa empat bendel uang senilai masing-masing Rp60.000 yang diberikan oleh Sriyanto (kakak Hartana) kepada beberapa warga melalui perantara Karti, 52, Sabtu (1/12/2012) kemarin. Uang itu diduga digunakan Sriyanto memengaruhi warga agar memilih adiknya dalam Pilkades Klumprit.

Advertisement

“Penelusuran kami, jalur uangnya, dari Sriyanto ke Karti. Dari Karti ke MR. Dari MR ke Is. Ada tujuh paket uang yang diberikan, tetapi empat di antaranya dikembalikan ke Karti. Kami bawa barang bukti dari Karti karena ia mengakui mendapat uang itu dari Sriyanto. Karti, MR dan Is sudah menandatangani pernyataan pengakuan dengan meterai kepada kami,” paparnya.

Menurutnya, masa-masa seperti sekarang ini sangat rawan dengan money politics. Padahal, kata dia, calon yang ia dukung tak pernah sepeser pun memberikan uang kepada warga untuk memilih dirinya. Bersama tim sukses yang lain, mereka akhirnya melaporkan hal tersebut kepada panitia pilkades dan pengawas desa.

Muhammad Saleh, paman Agung Prabawa, mengungkapkan ia sudah melaporkan temuan itu kepada ketua panitia Pilkades Klumprit, namun ia mendapat jawaban yang kurang memuaskan karena ketua panitia mengaku tak tahu menahu masalah money politics. Ia kemudian menemui tim pengawas desa. Lagi-lagi, ia mengaku tak mendapat jawaban yang jelas mengenai hal tersebut.“Saya kecewa tidak ada tanggapan. Pengawas desa bilang kalau masalah itu adalah wewenang pengawas kecamatan. Kalau tidak ada kejelasan, saya akan menempuh jalur hukum,” tegasnya.

Advertisement

Sementara itu, Karti, ketika dimintai konfirmasi di rumah Wiratno, Minggu siang, mengakui mendapat uang dari Sriyanto. Namun, ia menegaskan Sriyanto memberikan uang tersebut sebagai sedekah kepada tujuh orang yang ia kenal. Biasanya, kata dia, Sriyanto memang sering memberinya uang saat ia sedang membutuhkan. “Kalau kepada tujuh orang yang dimaksud, memang baru sekali. Tetapi saya sering dikasih Pak Sriyanto,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif