by Indah Septiyaning W Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Minggu, 2 Agustus 2015 - 14:45 WIB
Esposin, SOLO--Setelah dua partai politik (Parpol), yakni Partai Hanura dan Partai Nasdem, kini giliran Partai Golongan Karya (Golkar) kubu Agung Laksono diklaim segera merapat ke PDIP memenangkan pasangan calon F.X. Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo.
Sinyal bakal merapatnya partai berlambang pohon beringin ini diketahui saat sejumlah pengurus DPD Golkar versi Agung Laksono menghadiri halalbihalal dan deklarasi pasangan Rudy-Purnomo pada Jumat (31/7/2015) malam. Hal ini sekaligus diperkuat dengan pernyataan Sekretaris DPC PDIP Solo Teguh Prakoso.
Dalam sambutannya malam itu, Teguh menyampaikan bahwa Partai Golkar segera merapat ke PDIP. “Hadir di sini partai politik pendukung, yaitu Partai Hanura dan Partai Nasdem. Dan satu lagi segera merapat Golkar yang malam ini juga hadir di sini,” kata Teguh di hadapan ribuan kader.
Dihubungi Solopos,com, Minggu (2/8/2015), Teguh mengatakan secara resmi belum ada kesepakatan antara PDIP dan Partai Golkar untuk memenangkan pasangan Rudy-Purnomo.
Hanya, Teguh menuturkan ada komunikasi politik yang intensif dijalin antara PDIP dan Partai Golkar dari kubu Agung Laksono. “Jadi ketika ada beberapa pengurus Partai Golkar kubu Agung Laksono hadir di deklarasi itu saya sampaikan Partau Golkar ada di sini. Saya tidak mungkin tidak menyebutkannya wong cetha mata ada malam itu,” kata Teguh.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP Solo, Putut Gunawan mengatakan hingga kini masih dua partai politik yang secara resmi mendukung PDIP dalam pencalonan wali kota dan wakil wali kota (wawali) serentak 9 Desember mendatang. Kedua partai politik ini adalah Hanura dan Nasdem.
Ketua DPD Partai Golkar Solo kubu Aburizal Bakrie, Atik Wahyuningsih mengatakan Partai Golkar secara struktural tetap memberi dukungan penuh kepada pasangan calon yang diusung Koalisi Solo Bersama (KSB), yakni pasangan Anung Indro Susanto dan M. Fajri.
Dukungan untuk pasangan calon tersebut resmi juga diklaim telah mengantongi surat rekomendasi dari DPP Partai Golkar dua kubu yang islah. “Kami tidak mempermasalahkan kalau ada orang Golkar yang hadir, itu hak mereka. Karena memang Golkar ada dua kubu,” kata Atik.