Langganan

Peternak Karanganyar Diimbau Jangan Kulakan Sapi Dulu, Ini Alasannya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Akhmad Ludiyanto  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 29 Mei 2022 - 08:21 WIB

ESPOS.ID - Petugas kesehatan hewan dari BBVet dan Disnakan Sragen melakukan pemeriksaan terhadap ternak sapi di wilayah Desa Gading, Kecamatan Tanon, Sragen, Kamis (19/5/2022). (Istimewa/Polsek Tanon)

Esposin, KARANGANYAR--Kelompok peternak sapi Karanganyar mengimbau kepada peternak di Bumi Intanpari agar saat ini menahan diri tidak kulakan sapi.

Ketua Kelompok Ternak Sapi Ngudi Makmur, Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Mulyadi mengatakan imbauan tersebut ia sampaikan untuk mengantisipasi persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Terlebih ada dua sapi suspek PMK di Jumapolo yang diduga tertular sapi baru yang dibeli warga.

Advertisement

“Jangan sampai ada sapi Karanganyar yang kena PMK. Pokoknya untuk peternak khususnya di Ngudi Makmur agar jangan ada sapi luar yang masuk kandang. Jangan beli sapi dulu. Kalau dijual silakan. Kalau tidak bisa dijual, tahan dulu,” ujar Mulyadi yang juga Ketua Asosiasi Lembu Lawu Karanganyar ini, Sabtu (28/5/2022).

Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik. Sedangkan kepada peternak ia meminta agar selalu waspada dan selalu memantau kesehatan ternak mereka.

Baca Juga: Peternak di Karanganyar Minta Pemkab Awasi Ternak asal Jatim

Advertisement

“Yang penting waspada dan selalu diawasi. Kalau ada yang tidak beres dengan sapinya, segera dilaporkan kepada petugas kesehatan hewan. Jangan malah menyembunyikan,” ujarnya.

ebelumnya, dua ekor sapi di wilayah Kecamatan Jumapolo menjadi suspek PMK.

Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Karanganyar langsung melakukan karantina terhadap sapi tersebut.

Advertisement

Sementara itu, Balai Besar Veteriner (BBV) Wates, Yogyakarta juga sudah mengambil sampel darah kedua sapi itu.

Berdasarkan informasi seorang warga di wilayah Jumapolo membeli seekor sapi secara online dengan sistem cash on delivery (COD).

Belum diketahui asal daerah sapi itu. Namun sapi tersebut ternyata dalam kondisi sakit dan kemudian dikembalikan kepada penjualnya. Beberapa waktu kemudian, dua sapi milik tetangga pembeli mengalami panas hingga 39 derajat Celcius.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif