by Chelin Indra Sushmita - Espos.id Solopos - Jumat, 28 Januari 2022 - 13:18 WIB
Esposin, SOLO — Kota Solo, Jawa Tengah, menyimpan segudang sejarah masa lampau yang berperan dalam kemajuan negara Indonesia. Salah satunya tentang perusahaan listrik Mangkunegaran yang termasuk tertua di Indonesia.
Jauh sebelum Perusahaan Listrik Negara (PLN) berdiri, Kadipaten Mangkunegaran telah mempelopori penggunaan listrik. Dikutip dari situs Puromangkunegaran.com, Jumat (28/1/2022), pada 12 Maret 1901, KGPAA Mangkunegara VI (1896-1911) dan Sunan Pakubuwana X (1893-1939) menggagas perusahaan listrik swasta di Solo yang diberi nama Solosche Electriciteits Maatschappij (SEM). Gagasan bernas tersebut kemudian diteruskan oleh KGPAA Mangkunegara VII (1916-1944).
Kehadiran perusahaan listrik SEM membawa wajah Kota Solo menjadi gemerlap di malam hari dengan berbagai aktivitas warga. SEM bukan hanya memasok listrik, tetapi juga mengadakan dan memasang instalasi listrik di Kota Solo.
Baca juga: Tanpa Ini, Pemimpin Baru Mangkunegaran Solo Tidak akan Punya Otoritas
Baca juga: Tanpa Ini, Pemimpin Baru Mangkunegaran Solo Tidak akan Punya Otoritas
Dulu, lampu, genset, instalasi listrik, dan gardu listrik masih bisa dijumpai di Pura Mangkunegaran dan Kraton Kasusnanan Surakarta Hadiningrat. Perusahaan listrik swasta ini juga menyediakan listrik di kantor pemerintahan, penerangan jalan umum (PJU), dan jaringan listrik sampai ke pedesaan.
Akan tetapi selama 1902-1931, SEM belum mampu memenuhi kebutuhan listrik di Solo dan sekitarnya. KGPAA Mangkunegara VII kemudian mendapat ide untuk mendirikan pembangkit listrik dengan biaya terjangkau bagi seluruh rakyat di Praja Mangkunegaran.
Baca juga: Waduh, Banyak Naskah Kuno Berharga di Mangkunegaran Solo Hampir Rusak
Dihimpun berbagai sumber, energi listrik kali pertama dipakai di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada akhir abad ke-19. Kala itu, beberapa perusahaan Belanda yang bergerak di industri gula dan teh mendirikan pembangkit listrik untuk kepentinga produksi.
Baca juga: Sejarawan M.C. Ricklefs: Budaya Mangkunegaran Flamboyan dan Inklusif
Listrik di Indonesia
Sementara perusahaan listrik untuk umum dimulai dengan didirikannya Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij (NIEM) di Batavia. Perusahaan ini merupakan penyedia listrik swasta pertama di Indonesia milik Belanda.
Selanjutnya pada 1927 Belanda membentuk perusahaan listrik negara yang diberi nama s'Lands Waterkracht Bedriven (LWB). Perusahaan ini mengelola beberapa PLTA, di antaranya Plengan, Lamajan, Bengkok Dago, Ubrug, dan Kracak di Jawa Barat. Kemudian PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara, dan PLTU di Jakarta.
Selain itu ada juga perusahaan listrik yang dibentuk di beberapa kotapraja. Salah satunya Kotapraja Surakarta, di mana perusahaan listrik swasta tersebut dibangun oleh pihak Kadipaten Mangkunegaran.