Langganan

PERTANIAN WONOGIRI : Perbaiki Irigasi, Pemkab Anggarkan Rp16 Miliar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muhammad Ismail Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 16 Juni 2015 - 01:45 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi Saluran Irigasi (Dok/JIBI)

Pertanian Wonogiri dengan irigasi yang rusak akan diperbaiki dengan anggaran mencapai Rp2 miliar.

Esposin, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menganggarkan dana senilai Rp16 miliar untuk memperbaiki saluran irigasi yang rusak di Wonogiri. Dari dana tersebut, Rp2 miliar di antaranya disiapkan untuk perbaikan saluran irigasi di Selogiri.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Pengairan Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Juwarso, mengatakan banyak bangunan saluran irigasi di Wonogiri yang sudah rusak. Untuk memperbaikinya butuh dana cukup besar.

“Sebagian besar daerah yang memiliki saluran irigasi mengeluhkan rusaknya saluran irigasi dan meminta perbaikan segera,” ujar Juwarso saat ditemui Esposin di kantornya, Senin (15/6/2015).

Hasil pantauan Dinas PESDM, kebanyakan saluran irigasi rusak karena pergeseran tanah. Pergeseran tanah membuat saluran irigasi jebol hingga menyebabkan kebocoran.

Advertisement

“Pergeseran tanah itu kami temukan di daerah Selogiri. Kondisi saluran irigasi melengkung dan tidak lurus lagi,” kata dia.

Akibat kerusakan itu, aliran air irigasi dari Waduk Krisak tidak sampai di daerah hilir. Dia menjelaskan tahun ini Pemkab mendapatkan dana Rp16 miliar untuk perbaikan saluran irigasi di seluruh Kabupaten Wonogiri.

Perinciannya, dari APBD Provinsi Jateng senilai Rp2 miliar untuk perbaikan irigasi primer dan sekunder di Selogiri, dari APBD Rp5 miliar, dan dana alokasi khusus (DAK) pemerintah pusat Rp9 miliar.

Advertisement

“Sumber dana dari APBD dan DAK itu digunakan untuk perbaikan pintu dan saluran air irigasi,” kata dia.

Dia mengatakan perbaikan saluran irigasi tidak bisa dilakukan sekarang lantaran masih masuk musim tanam (MT) II. Perbaikan baru bisa dilakukan pada MT III atau saat kemarau. Saat MT III, petani tidak ada lagi butuh banyak air karena kebanyakan dari mereka tidak menanam padi, melainkan palawija.

“Kalau perbaikan kami lakukan sekarang pasti akan mengganggu pengairan ke sawah,” papar dia.

Sementara itu, penjaga pintu Air Waduk Krisak Selogiri, Aris Sasono, mengatakan kerusakan Bendungan Krapyak di Dusun Tandon, Desa Kepatihan, Selogiri akibat banjir akan diperbaiki tahun ini. Perbaikan itu masuk rencana program perbaikan pascabencana dari Pemkab.

Sebagaimana diinformasikan, 45% saluran irigasi di Selogiri yang sepanjang 16,5 kilometer rusak dan butuh perbaikan segera. Saluran irigasi itu bocor sehingga pengairan ke sawah di sejumlah desa tidak maksimal karena airnya terbuang di tengah jalan.

Advertisement
Septina Arifiani - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif