Langganan

PERTANIAN WONOGIRI : Diserang Tikus dan Luapan WKO, Puluhan Hektare Sawah Terancam - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Kharisma Dhita Retnosari Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Senin, 27 April 2015 - 06:10 WIB

ESPOS.ID - Suasana persawahan Kecamatan Kemusu, Boyolali pada Minggu (26/4) siang. Sebagian besar areal persawahan tergenang luapan Waduk Kedung Ombo. (Kharisma Dhita Retnosari/JIBI/Solopos)

Pertanian Wonogiri terancam gagal panen lantaran serangan hama tikus dan luapan air Waduk Kedung Ombo.

Esposin, WONOGIRI — Serangan hama tikus ditambah luapan air Waduk Kedung Ombo (WKO) menjadikan puluhan hektare sawah di sejumlah desa di Kecamatan Kemusu, Boyolali, terancam gagal panen.

Advertisement

Ketua kelompok tani Desa Klewor, Kemusu, Jarwo, 55, mengatakan hama tikus menyerang sekitar lima Ha lahan sawah di desanya. Menurutnya, satu pekan lalu tim gabungan dari Koramil, warga setempat, petani, dan perwakilan dari Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (Dispertanbunhut) bersama-sama turun ke lapangan untuk membasmi hama tikus.

Tak hanya itu, Jarwo juga berujar sekitar 20 Ha sawah di Desa Klewor terendam air luapan WKO semenjak 3 bulan lalu. “Ini semakin parah sejak hujan turun terus-menerus beberapa hari ini. Jadi yang 20 Ha tergenang air, yang 5 Ha terkena hama tikus,” ungkapnya saat Esposin mendatangi rumahnya, Minggu (26/4/2015) siang.

Lebih lanjut Jarwo mengatakan hal yang sama juga terjadi di sejumlah desa lainnya yang terkena dampak luapan air WKO di Kecamatan Kemusu, Boyolali. Padahal, sejumlah sawah yang seketika terbenam air tersebut ada yang baru saja diberi pupuk.

Advertisement

Suroto, 38, petani Desa Sarimulyo, Kemusu, mengatakan sudah 2 bulan sawah tergenang air. Semakin lama genangan semakin meluas.

Sementara itu Juwadi, Kadus II Gumukrejo, Desa Sarimulyo, mengatakan kerugian gagal panen kali ini mencapai Rp250 juta. “satu hektare normal bisa menghasilkan Rp10 juta. Dikali 25 jadinya Rp250 juta an,” kata dia, saat ditemui Esposin di rumahnya, Minggu (26/4/2015).

Juwadi mengatakan sudah sejak tiga bulan ini air limpahan dari WKO menenggelamkan sejumlah sawah warga di Kemusu. Hujan deras terus-menerus selama seminggu terakhir semakin menambah parah keadaan. Banyak petani padi di Kemusu yang merugi akibat banjir. Sementara lahan yang tidak terkena banjir, rata-rata terkena serangan hama tikus.  Juwadi menambahkan luasan lahan yang tergenang bisa bertambah jika cuaca tak kunjung membaik. Saat ini dirinya dan petani lainnya hanya dapat berharap semoga air lekas surut dan cuaca membaik.

Advertisement

 

Advertisement
Septina Arifiani - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif