Langganan

PERAHU RUSAK: Nelayan Tak Melaut, Koperasi Merugi Rp900.000 per Hari - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Jibi Solopos Ayu Abriyani Kp  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 5 Mei 2012 - 07:34 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

WONOGIRI-Lebih dari dua bulan, nelayan di Paranggupito tidak melaut karena tiga perahu yang merupakan bantuan dari Pemkab rusak terkena karang saat terjadi ombak besar beberapa waktu lalu. Saat itu pun, pasir pantai juga ikut terbawa ombak, sehingga yang ada hanya batu-batu karang.

“Biasanya, dari hasil pendapatan nelayan dibagi dua yakni 50% untuk nelayan dan 50% untuk koperasi. Jadi, semisal nelayan mendapatkan tangkapan ikan senilai Rp600.000 sekali melaut, maka hasil yang diterima nelayan Rp300.000 dan ke koperasi Rp300.000,” terang Ketua Koperasi Nelayan Parang Bahari Paranggupito, Sucipto, saat dijumpai wartawan di Pemkab Wonogiri, Kamis (3/5).

Advertisement

Padahal, lanjut dia, dalam satu hari, nelayan bisa tiga kali melaut. Jadi, pihak koperasi juga kehilangan pemasukan setidaknya Rp900.000 per hari. Untuk itu, satu perahu milik nelayan yang masih bisa diselamatkan akan diperbaiki secara swadaya oleh nelayan. Sedangkan dua perahu lainnya yang rusak parah, sulit untuk diperbaiki.

“Sebenarnya saat ini ombak di Pantai Nampu sudah kembali normal, tapi karena semua perahu tidak bisa digunakan, maka kami terpaksa tidak bisa melaut. Untuk memperbaiki perahu itu, kami meminta bantuan dari Wonosari dengan dana swadaya dari nelayan,” imbuhnya.

Jika harus membeli perahu yang baru membutuhkan dana sekitar Rp11 juta, sedangkan untuk perbaikan membutuhkan dana Rp400.000. Sementara tidak melaut, nelayan ada yang kembali ke sistem tradisional yakni mencari lobster dengan cara ngrendet atau memasang jaring di pinggir tebing pantai. Ada juga yang menjadi buruh nelayan di Sadeng, Jogjakarta dan Watukarung, Pacitan.

Advertisement

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Rully Pramono Retno, mengatakan akan ada bantuan perbaikan ringan untuk satu perahu yang rusak. Dana perbaikan itu diperoleh dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementrian Kelautan dan Perikanan tahun 2012 sebesar Rp100 juta.

“Kami juga mengusulkan untuk bantuan perahu baru dengan dana sekitar Rp80 juta dari dana DAK. Saat ini masih proses administrasi dan kami berharap bulan September atau Oktober bisa turun,” katanya, Jumat (4/5/2012).

Advertisement
Advertisement
Arif Fajar Setiadi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif