Langganan

PENYAKIT UNGGAS : Kena Malaria, Ratusan Ayam di Jambeyan Sragen Mati - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Moh. Khodiq Duhri Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 10 Januari 2016 - 18:15 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (JIBI)

Penyakit unggas berupa malaria menyerang ratusan ayam di Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen.

Esposin, SRAGEN — Penyakit malaria menyebabkan ratusan ayam milik peternak di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen, mati dalam sepekan terakhir. Akibatnya, pasokan ayam potong kepada pedagang berkurang sehingga memicu kenaikan harga.

Advertisement

Peternak ayam potong asal Jambeyan, Anis Mulyono, mengakui serangan nyamuk malaria unggas mengganas dalam sepekan terakhir. Serangan nyamuk malaria itu mengakibatkan lebih dari 300 ekor ayam miliknya mati.

”Sebelumnya saya punya 2.000 ekor ayam. Sekarang tinggal kurang dari 1.700 ekor karena yang mati lebih dari 300 ekor dalam sepekan terakhir. Tadi pagi ada 50 ekor ayam yang mati. Kemarin ada 40 ekor. Hari sebelumnya ada 30 ekor,” kata Anis, Minggu (10/1/2016).

Anis menjelaskan serangan nyamuk malaria itu menyerang ayam yang baru berusia 21 hari atau sepekan sebelum dipanen. Biasanya Anis memanen ayam jika sudah genap berusia 28 hari.

Advertisement

Serangan nyamuk malaria itu ditandai dengan turunnya nafsu makan ayam. Setelah dicermati, terdapat bintik-bintik merah bekas gigitan nyamuk. Urat-urat ayam juga terlihat menyembul dengan warna merah.

”Kalau sudah seperti itu tinggal menunggu mati saja. Kalau sudah mati biasanya ayam-ayam itu saya berikan kepada peternak ikan di desa kami. Gratis, tidak perlu bayar,” ucap dia.

Untuk menanggulangi meluasnya serangan nyamuk malaria, Anis menggunakan obat nyamuk bakar.

Advertisement

Anis tidak heran bila harga ayam potong di pasaran naik hingga Rp35.000/kg. Munculnya serangan nyamuk malaria membuat pasokan ayam kepada pedagang terbatas. Hal itu mengakibatkan kenaikan harga di pasaran.

Sementara itu, drh. Suprapto dari Dinas Peternakan (Disnakan) Sragen menjelaskan ayam merupakan jenis unggas yang rentan terserang penyakit malaria pada musim hujan.

Ia mengatakan malaria pada unggas terjadi karena serangan parasit plasmodium gallinaceum pada sel-sel darah merah. Parasit plasmodium gallinaceum itu ditularkan kepada unggas melalui gigitan nyamuk.

”Kami selalu merekomendasikan pencegahan daripada pengobatan. Pencegahan bisa dilakukan dengan rutin membersihkan lingkungan sekitar kandang. Kalau pengobatan harus mencakup seluruh unggas yang berada dalam satu kandang komunal. Kalau tidak seluruhnya diobati, penyakit itu mudah menular,” terang dia.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif