by Moh Khodiq Duhri Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Kamis, 31 Mei 2012 - 20:06 WIB
KLATEN--Aparat Polres Klaten akhirnya berhasil mengetahui identitas kelompok orang yang menyerang tiga warga dengan membabi buta di kompleks Pasar Srago pada Rabu (30/5/2012) malam.
Informasi yang dihimpun wartawan di Mapolsekta Klaten, Kamis (31/5/2012), menyebutkan identitas pelaku penyerangan itu bermula dari keterangan saksi, Andi, yang tak lain teman para pelaku. Warga Desa Dlimas, Ceper, itu dimintai keterangan oleh polisi karena saat dia berada di lokasi saat peristiwa nahas itu terjadi.
“Status Andi sebagai saksi. Sementara tiga temannya yang menyerang tiga korban itu adalah Dedi warga Kelurahan Kabupaten, Klaten Tengah; Bento warga Kalikotes; dan Mangun warga Trucuk. Saat ini ketiganya masih buron,” terang Kapolsekta Klaten, AKP Heru Setyaningsih kepada wartawan.
Heru menjelaskan, motif penyerangan itu dillatarbelakang perselisihan tentang akte tanah antara Bento dan Andri alias Pesek yang menjadi korban penusukan. Saat itu, Andi bermaksud mempertemukan Andri dengan Bento yang ditemani Dedi untuk membahas masalah itu di Pasar Srago sekitar pukul 19.00 WIB.
Saat kedua belah pihak berselisih pendapat, ternyata Bento menghubungi Mangun melalui pesan pendek tanpa sepengetahuan Andi. Sesaat kemudian, Mangun tiba dengan membawa sebilah pedang. Tiga orang itu lalu menyerang Andri, 22, yang tak lain warga Bramen, Desa Jebugan, Kecamatan Klaten Utara. Dia mengalami tiga luka akibat sayatan pedang pada bagian perutnya hingga membuat ususnya terburai.
Warga yang menyaksikan kejadian itu berusaha melerai. Namun dua warga malah terkena sabetan pedang. Gembong, terkena bacokan pedang pada bagian tanggannya. Sementara warga lain, Yanto mengalami luka pada bagian kepala. “Polisi telah menyita barang bukti berupa sebuah sepeda motor Mio milik pelaku dan pedang yang digunakan pelaku untuk menyerang korban,” papar Heru.