by Candra Mantovani - Espos.id Solopos - Selasa, 1 Maret 2022 - 16:45 WIB
Esposin, SUKOHARJO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo memastikan tetap melakukan pembatasan kendaraan bermuatan atau tonase berat yang bisa melintasi jalan Underpass Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, dengan mengalihkan jalur saat proyek perbaikan selesai dilakukan.
Kepala Dishub Sukoharjo, Toni Sri Buntoro, mengatakan sudah melakukan rapat lintas wilayah dengan Dishub terkait yang wilayahnya akan digunakan sebagai rute pengalihan kendaraan bermuatan berat pascaperbaikan Underpass Makamhaji.
Namun Toni mengungkapkan rapat yang dilakukan pada Selasa (1/3/2022) masih belum menghasilkan kesimpulan dan akan dilanjutkan pada Rabu (2/3/2022). "Masih belum ada hasilnya [rapat koordinasi]. Nanti masih ada kelanjutannya besok [Rabu]," ucap dia singkat, saat dihubungi, Selasa.
Baca juga: Kualitas Jalan Underpass Makamhaji Sukoharjo Dibuat Setara Jalan Tol
Pada bagian lain, terkait rencana pengalihan arus kendaraan berat dari Underpass Makamhaji, Pengamat Transportasi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Syafii, meminta agar jalur yang menjadi opsi pengalihan kendaraan tersebut juga diimbangi dengan peningkatan kualitas jalan lantaran adanya potensi bertambahnya beban jalan.
"Kalau berbicara tentang konstruksi jalan raya, pastinya kebijakan tersebut bisa membuat jalan Underpass Makamhaji menjadi lebih awet karena tidak bisa dimungkiri selain permasalahan drainase, beban berat kendaraan bermuatan juga berperan. Kebijakan mengalihkan jalur memang bagus, tapi harus disiapkan juga untuk jalur yang ditetapkan untuk mengalihkan rute kendaraan tersebut karena akan menimbulkan masalah baru," ungkap dia ketika dihubungi Esposin, Selasa.
Baca juga: Opsi Pengalihan Jalur Tonase Berat dari Underpass Makamhaji Belum Final
Permasalahan yang dimaksud adalah potensi kerusakan jalan yang akan dialami jalur tersebut. Pasalnya, dipastikan jalur yang ditentukan akan berpotensi macet dan berdampak kerusakan jalan. Sehingga, dia meminta agar jalur tersebut juga perlu ditingkatkan kualitas ketahanan bebannya.
"Beban kendaraan bermuatan besar itu lebih besar dibandingkan dengan 1.000 kendaraan pribadi. Ditambah dengan ramainya lalu lintas berdampak pada kemacetan akan menimbulkan dampak kerusakan yang lebih besar. Karena beban yang diterima jalan itu lebih besar kalau kendaraan bersifat statis [diam] dibandingkan dinamik [berjalan]. Sehingga perlu adanya peningkatan perawatan intensif, syukur-syukur bisa ditingkatkan kualitasnya," imbuh dia.