by Redaksi - Espos.id Solopos - Kamis, 4 Februari 2010 - 10:37 WIB
Solo (Espos)--Pemerintah kota (Pemkot) Solo bakal mulai kesulitan untuk merekrut tenaga teknis dengan golongan rendah, seperti pegawai kebersihan jalan, petugas pengantar surat, sopir dan keamanan.
Hal ini lantaran adanya PP 48/2005. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Solo Etty Retnowati mengatakan kepada Esposin, menjelaskan, selama dua tahun ini pengajuan formasi CPNS yang diajukan ke pusat untuk tenaga teknis semacam itu tidak disetujui.
Padahal, disisi lain, dia mengakui, Pemkot Solo masih membutuhkan tenaga teknis, khususnya tenaga untuk sopir dan tenaga kebersihan.
“Akhirnya, kebutuhan tenaga teknis, seperti sopir dan tenaga kebersihan itu dipenuhi dari tenaga outsourcing. Dan itu bukan kewenangan BKD lagi, tapi ditangani SKPD terkait bekerja sama dengan pihak ketiga, bukan dengan perorangan,” urai Etty.
Dia menambahkan, saat ini BKD tengah menghimpun kebutuhan tenaga di lingkungan Pemkot Solo. Hasil data itu, jelas Etty, akan menjadi pertimbangan dalam mengusulkan formasi CPNS 2010. Dia berharap seluruh usulan dapat dipenuhi karena kondisi Pemkot Solo memang membutuhkan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, di hadapan puluhan THL yang diangkat, kemarin, berpesan agar pascadiangkat CPNS mereka meningkatkan kinerja. Pengangkatan menjadi PNS, diharapkan Budi tidak lantas menjadi alasan untuk bekerja seenaknya. Terlebih, anggaran daerah senilai sekitar Rp 6 miliar per tahun telah dikucurkan untuk menggaji 2.218 orang THL yang akhirnya diangkat tersebut. tsa/isw