by Shoqib Angriawan Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 10 Februari 2014 - 21:50 WIB
Bayi malang tersebut kali pertama ditemukan oleh pemilik rumah, Supono. Saat itu, dirinya baru saja pulang dari salat Subuh di masjid yang tidak jauh dari rumahnya.
Begitu melangkahkan kaki ke dalam rumah, dia mendengar suara rintihan tangis bayi. Dia pun penasaran dan mencari asal suara tangisan tersebut.
Setelah tidak lama mencari, dia pun menemukan bayi di atas lincak bambu yang dibungkus selimut putih dengan corak lurik. Saat ditemukan, bayi tersebut masih berwarna kemerahan dengan tali pusar yang menempel dan sudah mengering.
Dia mengaku terkejut dengan penemuan bayi di teras rumahnya. “Sebelum berangkat salat subuh itu tidak ada bayi,” ungkapnya kepada wartawan di lokasi, Senin.
Supono kemudian melaporkan penemuan bayi tersebut kepada Polsek Gantiwarno. Bayi itu kemudian dititipkan di Puskemas Gantiwarno untuk mendapat perawatan.
Kapolres Klaten, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, melalui Kapolsek Gantiwarno, AKP Kanang Asiyanto, menerangkan saat ditemukan bayi tersebut memiliki berat badan 3 Kilogram (kg) dan panjang tubuh 48 sentimeter (cm). Pihaknya memperkirakan usia bayi yang dibuang tersebut baru sekitar lima hari.
Pihaknya juga sudah meminta keterangan kepada sejumlah saksi mata penemu bayi tersebut. Pihaknya menduga bayi tersebut dibuang untuk menutupi hasil hubungan gelap kedua orangtuanya. “Kami masih menyelidiki siapa orangtua bayi yang tega membuang buah hatinya. Untuk sementara ini bayi tersebut dititipkan di Puskesmas Gantiwarno supaya tetap sehat,” paparnya, Senin.
Sementara, Kepala Puskesmas Gantiwarno, Dr Andi Markoco, menambahkan bayi tersebut kini dirawat di Puskesmas ruang rawat inap Alba Nizza. Pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) untuk menyelesaikan masalah penemuan bayi tersebut. Pasalnya, sudah ada beberapa orang yang mau mengadopsi bayi tersebut.