by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Selasa, 16 Februari 2021 - 09:46 WIB
Esposin, SOLO-- Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Solo dari retribusi 44 pasar tradisional Rp13,7 miliar sepanjang 2020. Untuk meningkatkan PAD, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meresmikan metode pembayaran nontunai dengan Mandiri Virtual Account.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Endang Kurnia Maharani menjelaskan pencapaian PAD retribusi pasar sebanyak Rp13,7 miliar atau mencapai target.
Pemkot mendorong peningkatan PAD dari retribusi dengan menambah pilihan bertransaksi. Sedangkan hasil retribusi Pasar Klewer mencapai Rp2,7 miliar.
Baca Juga: Perhatikan! Ini Alur Dan Syarat Tes GeNose Di Stasiun Solo Balapan
Baca Juga: Perhatikan! Ini Alur Dan Syarat Tes GeNose Di Stasiun Solo Balapan
“Pemkot sempat membuat kebijakan keringanan bagi pedagang [selama empat bulan]. Untuk target sendiri ada penyesuaian juga terkait kebijakan Pemkot. Targetnya tercapai sesuai prediksi baru,” kata dia di sela-sela peresmian pembayaran elektronik retribusi dengan Mandiri Virtual Account di Pasar Klewer Timur, Senin (15/2/2021).
Sekretaris Disdag Solo, Erni Susiatun, mengatakan Pemkot Solo bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk menambah pilihan metode pembayaran bagi pedagang pasar Klewer Timur mulai Senin (1/3/2021). Metode Virtual Account akan diadopsi ke pasar lainnya.
Baca Juga: 71 Pasien Covid-19 Klaten Sembuh, Kasus Baru Hanya Tambah 11 Orang
RCEO Region 7 Jawa 2 PT Bank Mandiri, Dessy Wahyuni, menjelaskan layanan e-retribusi merupakan layanan untuk mendukung pemerintah dalam menciptakan cashless society dan smart city.
Bank Mandiri senantiasa mengembangkan layanan bertransaksi yang aman, mudah, terdata dengan baik saat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ini Alasan Hakim Memvonis Mati Terdakwa Pembunuh Sekeluarga Baki Sukoharjo
Asisten Pengembangan Ekonomi Sekda Kota Solo, Agus Sutrisno, menjelaskan tantangan pemerintah dalam mendorong transaksi nontunai berupa pedagang yang masih gagap teknologi. Pelayanan secara tunai masih diterapkan.
“Layanan ini menyasar pedagang milenial dan pedagang yang paham teknologi informasi. E-retribusi sangat membantu saat pandemi dalam mengurangi kerumunan. Harapannya seluruh transaksi pemerintah kota dengan pengusaha menggunakan transaksi nontunai,” paparnya.