by Aries Susanto Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 9 Mei 2016 - 15:23 WIB
Esposin, SOLO – Dua gadis SMP kelas II di Kota Solo, Bunga dan Melati (nama samaran) nyaris menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan delapan pemuda saat menggelar pesta minuman keras (miras) di Jurug, Jebres, Minggu (8/5/2016). Beruntung, polisi segera menggerebek delapan pemuda itu dan menyelamatkan dua gadis yang teler setelah dicekoki ciu delapan pemuda itu.
Informasi yang dihimpun espos.id di Mapolsek Jebres, Senin (9/5/2016), sebenarnya ada tiga gadis yang nyaris menjadi korban. Namun, satu gadis berhasil kabur dan bersembunyi di belakang bus. Gadis yang kabur itulah yang kemudian melapor ke petugas Polsek Jebres yang tengah patroli saat itu.
“Gadis itu bilang bahwa teman-temannya dipaksa minum miras oleh delapan pemuda di bawah jembatan Jurug,” ujar Kapolsek Jebres, Kompol Edison Pandjaitan. Polisi lantas berkoordinasi dan menggerebek delapan pemuda itu. Dua gadis yang menjadi korban juga berhasil diselamatkan.
“Kalau tak segera polisi datang, entahlah bagaimana nasib anak saya ini,” ujar Saryadi, orang tua Bunga yang mengaku telah teledor tak mengawasi anaknya.
Delapan pemuda itu kini masih ditahan di Mapolsek Jebres untuk penyelidikan lebih lanjut. Saat ditanyai Edison, delapan pemuda itu mengaku mula-mula tak memiliki niat untuk mencekoki dua gadis itu. Namun karena di bawah pengaruh miras, akal sehat mereka pun hilang.
“Coba yang Anda cekoki itu adik Anda, atau keluarga, gimana? Di mana otak kalian semua?” ujar Edison dengan emosi.
Saat ditanya wartawan pasal yang diterapkan kepada delapan pemuda itu, Edison akan berkoordinasi dengan pihak Polres. Yang jelas, kata dia, pesta miras dikenai sanksi tindak pidana ringan (tipiring) sesuai dengan Perda No. 4/1972 tentang Penjualan dan Pemungutan Pajak atas Izin Penjualan Minuman Keras.
Kanit Reskrim Polsek Jebres, AKP Widodo, masih menyelidiki kemungkinan pemakaian Undang-Undang (UU) No. 35/2014 tentang Perubahan atas UU No. 23/ 2002 Tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya tentu lebih berat ketimbang sekadar tipiring.
Data Espos mengungkapkan, delapan pemuda itu tak hanya berasal dari Jebres, Solo. Mereka ada yang dari Jaten, Karanganyar, serta Masaran Sragen.
Mereka adalah Adi Nurcahyo, 28, warga Jebres, Solo; Gilang Adi, 19, warga Jaten, Karanganyar; Mulyono, 23, warga Jebres, Solo; Agus Triyanto, 32, warga Jebres, Solo; Widarto, 25, warga Jaten, Karanganyar; Zaenal Arifin, 21, warga Jaten, Karanganyar; Guntoro, 36, warga Masaran, Sragen; dan Saputro, 20, warga Jebres, Solo.