by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Minggu, 10 Desember 2023 - 12:30 WIB
Esposin, SOLO– Penataan kawasan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo belum menjadi prioritas dalam pembahasan APBD 2024 Kota Solo. DPRD Kota Solo meminta Pemkot Solo melakukan langkah nyata untuk pengelolaan Taman Sriwedari.
Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo menjelaskan APBD 2024 sudah disepakati bersama. Pemkot Solo tidak mengusulkan tambahan prioritas berupa penataan kawasan Sriwedari.
“Mungkin baru bisa event-event yang diarahkan ke Sriwedari. Kami berharap Pemkot Solo segera mengambil langkah-langkah nyata untuk pengelolaan Sriwedari,” kata dia ditemui Esposin di area Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Solo, Minggu (10/12/2023) pagi.
“Kami DPRD dari dulu komitmen tetap mendukung langkah-langkah Pemkot Solo dalam rangka Sriwedari kembali ke tangan Pemkot Solo dan digunakan sebesar-besarnya untuk masyarakat Kota Solo,” jelas Budi.
“Kami DPRD dari dulu komitmen tetap mendukung langkah-langkah Pemkot Solo dalam rangka Sriwedari kembali ke tangan Pemkot Solo dan digunakan sebesar-besarnya untuk masyarakat Kota Solo,” jelas Budi.
Menurut dia, pengangkatan sita eksekusi aset di Kawasan Sriwedari, Rabu (6/12/2023) memperjelas langkah Pemkot Solo untuk menjalankan program pembangunan di kawasan Sriwedari.
DPRD Kota Solo justru yang berinisiatif mengalokasikan anggaran untuk kawasan Sriwedari pada pembahasan APBD 2024.
Budi mengatakan langkah DPRD dengan mengalokasikan anggaran untuk hibah itu merupakan bentuk komitmen dalam pemanfaatan dan pengelolaan kawasan Sriwedari.
Terpisah, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa saat dimintai konfirmasi mengenai pengelolaan Sriwedari, mengarahkan Esposin ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Namun, saat dijelaskan kawasan Sriwedari masuk program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Solo 2021-2026, Teguh menjelaskan RPJMD segera berakhir. RPJMD selanjutnya akan disiapkan bersama Wali Kota Solo berikutnya.
“Sriwedari kan ada rancangan, masterplan, ada beberapa. Nanti kami tinggal pilih saja dengan anggaran-anggaran yang ada,” ujarnya.
Ditanya apakah Pemkot Solo bakal memakai master plan yang sudah ada atau akan mengganti master plan untuk penataan Taman Sriwedari, Teguh mengatakan master plan akan dipaparkan kembali sebelum Pemkot Solo melakukan penataan kawasan Sriwedari.
“Aspek bangunan Sriwedari adalah cerminan budaya Kota Solo. Harus ditarik ke belakang supaya bangunan yang ada tak meninggalkan budaya,” ungkapnya. Menurut Teguh, Pemkot Solo akan memanfaatkan kawasan Sriwedari dengan sejumlah kegiatan seni budaya pada 2024.