by Shoqib Angriawan Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Jumat, 23 Mei 2014 - 00:31 WIB
“Perlu diketahui bahwa teroris yang tertangkap di Klaten beberapa waktu lalu tidak terlibat jaringan manapun. Mereka adalah jaringan baru yang tidak ikut kelompok-kelompok teroris yang selama ini ada,” tegas Kapolres Klaten, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, saat memberikan materi dalam acara Sarasehan Kebangsaan dalam Menjaga Keutuhan Bangsa di gedung Wongso Manggolo, Kecamatan Ceper, Kamis (22/5).
Kendati demikian, Kapolres mengaku terduga teroris yang berhasil ditangkap tersebut sangat berbahaya. Pasalnya, terduga teroris mampu merakit senjata api dengan peralatan mereka sendiri.
Bahkan, setelah dipelajari, senjata rakitan yang mengguankan amunisi gotri tersebut kekuatan tembaknya bisa lebih baik dibandingkan senjata milik Polri. “Renana mereka sangat rapi sekali. Mereka memakai peredam saat berlatih menembak. Bahkan, kekuatan tembaknya lebih kuat dari senjata milik Polri yang menggunakan amunisi organik,” imbuhnya.
Sarasehan bertema “Membangkitkan Kepedulian Masyarakat terhadap Lingkungan dalam Mencegah Perencanaan dan Persiapan Aksi Terorisme di Kabupaten Klaten” tersebut dihadiri ribuan peserta dari perangkat desa, Muspika, Muspida, tokoh lintas agama, hingga organisasi masyarakat. Dalam sarasehan tersebut, Kapolres juga membeberkan kronologi penangkapan yang dilakukan oleh tim Densus 88.
Foto Senjata Rakitan
Kapolres juga sengaja menayangkan barang bukti berupa foto-foto senjata rakitan, peluru, bahan pembuat bom dan senjata tajam yang disita dari rumah terduga teroris.
Kapolres meminta masyarakat agar terus waspada. Pasalnya, momen seperti sekarang sangat banyak dimanfaatkan orang tertentu untuk memecah belah.
Sementara, Bupati Klaten, Sunarna, meminta maaf atas terjadinya penangkapan terduga teroris tersebut. Pasalnya, hal itu sempat membuat gempar dan membuat masyarakat cemas. “Kami minta maaf kepada msyarakat karena sempat menciptakan kecemasan. Tetapi, alhamdulillah belum terjadi apa-apa,” katanya kepada wartawan di lokasi, Kamis.
Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan penertiban administrasi kependudukan bagi warga yang tinggal di Klaten. Penertiban itu terutama diberlakukan bagi warga pendatang yang ingin berdomisili di Klaten.