by Chelin Indra Sushmita - Espos.id Solopos - Selasa, 15 Maret 2022 - 14:11 WIB
Esposin, KARANGANYAR — Air dari sendang keramat di Pertapaan Bancolono, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, dipilih untuk dibawa Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ke Ibu Kota Negara dalam Ritual Kendi Nusantara, Senin (14/3/2022). Sendang tersebut merupakan tempat yang dipakai Raja Terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya V, untuk bersuci sebelum moksa di Gunung Lawu.
Pertapaan Bancolono yang berlokasi di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dikenal sebagai salah satu tempat keramat. Tempat yang berada di ketinggian 1.800 mdpl ini sering menjadi lokasi tirakat. Konon banyak permohonan yang terkabul setelah melakukan tirakat di sana.
Baca juga: Air Keramat Pertapaan Bancolono Karanganyar Dibawa ke IKN
Sendang tempat bersuci Brawijaya V dan rombongannya yang menjadi asal mula Pertapaan Bancolono ini kerap dikunjungi dari berbagai daerah. Pengunjung yang ingin mandi di sendang harus mematuhi beberapa aturan seperti tidak boleh membawa kembang, mandi menggunakan sabun, sampo, dan sejenisnya sebagaimana tulisan di video Youtube Ki Cokro Lawu berjudul Pertapaan Eyang R. Bancolono, yang diunggah pada Kamis (6/1/2022).
Malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon menjadi waktu favorit pengunjung melakukan ritual. Pengunjung juga rutin bertapa pada Bulan Sura dan Dukutan setiap tujuh bulan sekali dengan membawa berbagai sajian.
Baca juga: Tanjakan Ekstrem Tawangmangu-Sarangan, Awas Ngglondor!
Brawijaya V dan para pengawalnya lari ke Gunung Lawu setelah hancurnya kerajaan Majapahit. Konon, sebelum melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu, sang raja bersama para pengawalnya mandi di sebuah sendang. Tempat mandi Prabu Brawijaya inilah yang kemudian dinamakan Pertapaan Bancolono.
“Para kerabat raja yang putri bersuci di Sendang Wedok [sendang putri] di sebelah timur. Dan yang putra bersuci di Sendang Lanang [putra]. Mereka juga diwajibkan minum air suci yang mengalir,” ujar Mbah Sarju, juru kunci Pertapaan Bancolono, seperti dilansir laman Pemerintah Kabupaten Magetan, seperti dikutip Esposin, Selasa (15/3/2022).
Baca juga: Tanjakan Paling Curam di Karanganyar, Kemiringan 20 Derajat
Air dari sendang tersebut dipilih setelah Ganjar Pranowo berkonsultasi dengan para sesepuh Jawa. “Jawa Tengah itu ada beberapa lokasi yang dikenal sebagai puser bumi. Jadi pusatnya bumi itu ada di Jawa Tengah, lokasi yang jadi pusat kebudayaan, ada peninggalan leluhur dan lainnya. Ya orang tua kan lebih paham, makanya kemudian tanah dan air dari lokasi itulah yang saya bawa,” terangnya.