Langganan

Penambangan galian C di Bendosari kembali beroperasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Redaksi  - Espos.id Solopos  -  Senin, 31 Agustus 2009 - 18:51 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Sukoharjo (Espos)--Penambangan galian C di Desa Manisharjo, Kecamatan Bendosari akhirnya kembali beroperasi. Kendati demikian, hasil penambangan tanah urugan di kawasan tersebut, belum digunakan untuk mensuplai proyek pembangunan tanggul penahan banjir sepanjang 20 kilometer (Km) mulai dari Sukoharjo hingga Solo di sekitar Sungai Bengawan Solo.

Mandor penambangan, Wahyu Hartanto alias Nonot mengatakan pihaknya sengaja kembali melakukan aktivitas penambangan lantaran telah melengkapi berkas persyaratan untuk pengajuan ijin penambangan daerah (IPD) yang sampai saat ini masih dalam proses penyelesaian.

Advertisement

Kelengkapan berkas tersebut, sambungnya, bahkan secara resmi telah diketahui oleh Kepala Unit Pertambangan dan Energi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo, Sugiyanto yang tertuang dalam surat keterangan nomor 6601/27/IV/2009 tertanggal 4 April lalu.

"Pertambangan kami ini resmi dan taat membayar pajak, makanya ketika penambangan ditutup paksa kami sempat protes karena secara tidak langsung cukup merugikan kami, tapi untungnya sekarang sudah bisa dibuka kembali," terangnya ketika ditemui Esposin, Senin (31/8) di lokasi.

Dia mengatakan, untuk sementara hasil penambangan tanah urug hanya digunakan untuk memenuhi proyek lokal dan perorangan di wilayah Sukoharjo. Sementara suplai tanah untuk proyek pembangunan peninggian tanggul aliran Sungai Bengawan Solo, hingga saat ini belum dilakukan lantaran belum ada permintaan dari pihak kontraktor maupun Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Advertisement

Padahal, sambungnya, berdasar hasil lab struktur tanah di kawasan penambangan galian C Desa Manisharjo selama ini telah dinyatakan layak untuk proyek tersebut lantaran tanahnya berkualitas.

"Ya untuk sementara paling tidak setiap hari kami bisa mengirim 100 hingga 150 rit tanah dengan harga jual Rp 30.000 per rit. Masalah suplai lagi untuk tanggul belum, tapi sebelum ditutup kami sempat mengirim sekitar 2.000 rit tanah ke proyek itu. Intinya kami tidak tahu menahu tentang proyek tersebut karena kami hanya sebatas menjual tanah," katanya. m78

Advertisement
Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif