Langganan

Pemuda Ampel Boyolali Belajar Balap ke Valentino Rossi, Ini Kata sang Kakak - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Senin, 29 Juli 2024 - 17:28 WIB

ESPOS.ID - Pembalap Yamaha asal Boyolali, Wahyu Nugroho, berdiri di podium 3 seri keempat Asia Road Racing, Agustus 2023 lalu. (Instagram @wahyu_nugroho89)

Esposin, BOYOLALI -- Pemuda dari lereng Gunung Merbabu wilayah Dukuh Bakalan, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Wahyu Nugroho, terpilih untuk mengikuti program VR46 Yamaha Master Camp di Ranch VR46 milik Valentino Rossi di Tavullia, Italia.

Dalam program yang berlangsung selama sepekan pada 6-13 Agustus itu, Wahyu bakal menimba ilmu bersama beberapa pembalap muda Yamaha lainnya dari berbagai negara di kamp VR46 Riders Academy, sekolah balap yang didirikan juara dunia sembilan kali itu.

Advertisement

Perjuangan Wahyu dalam dunia balap sepeda motor tak lepas dari peran sang kakak yang juga freestyler sepeda motor, Wawan Tembong. Wawan mengatakan sang adik sangat fokus dan disiplin terlebih ketika memiliki keinginan. Wahyu bakal hanya fokus pada satu tujuan tersebut.

Ia mengatakan adiknya itu sangat senang karena bisa menimba ilmu ke legenda dunia MotoGP, Valentino Rossi. Hampir semua pebalap sepeda motor, tutur Wawan, pasti mengidolakan Valentino Rossi, termasuk adiknya, Wahyu Nugroho.

Advertisement

Ia mengatakan adiknya itu sangat senang karena bisa menimba ilmu ke legenda dunia MotoGP, Valentino Rossi. Hampir semua pebalap sepeda motor, tutur Wawan, pasti mengidolakan Valentino Rossi, termasuk adiknya, Wahyu Nugroho.

“Semua pembalap kan ingin seperti beliau [Valentino Rossi], termasuk adik saya,” kata dia saat dihubungi Esposin, Senin (29/7/2024).

Tak hanya Wahyu yang senang, Wawan juga mengaku senang karena banyak pembalap MotoGP juga melewati fase berlatih di kamp VR46 Riders Academy. Menurutnya, kesempatan untuk belajar di sekolah balap milik Valentino Rossi tidak datang dua kali.

Advertisement

Ia menjelaskan sang adik sengaja diarahkan ke dunia balap motor ketimbang mengikuti jejaknya freestyler karena masih muda. Wawan mengaku tak terlalu khawatir dengan adiknya yang masuk dunia balap motor sepanjang selalu menerapkan keamanan maksimal.

Sehingga, ia pun sangat mendukung ketika adiknya bisa bersekolah ke kamp VR46 Riders Academy agar tahu tentang safety, fisik, dan disiplin yang bagus serta benar.

“Adik saya ini lagi perjalanan pulang dari Mandalika [sirkuit di Lombok], habis Asia Road Racing. Ini finis keenam di 600 cc, kurang maksimal karena habis operasi cedera tulang belikat saat di Surabaya. Akan tetapi sebelumnya sempat podium ketiga acara Yamaha Sunday Race 250 cc,” jelasnya.

Advertisement

Berharap Bisa Masuk MotoGP

Ia berharap setelah nantinya sang adik memiliki pengalaman di kamp milik Valentino Rossi, Wahyu dapat lebih berprestasi dan bisa menjadi contoh serta bagi pembalap junior di Indonesia. Wawan juga berharap sang adik bisa masuk menjadi pembalap MotoGP dan moncer kariernya di Asia.

Sebelumnya, melalui sambungan telepon dengan, Senin, Wahyu menceritakan sebelum akhirnya bisa berangkat pada 2024 ini, ia telah tiga kali gagal berangkat ke program tersebut.

Advertisement

Ia awalnya dijadwalkan berangkat pada 2020, akan tetapi karena Covid-19 harus ditunda. Wahyu menjelaskan ada tiga kali kesempatan akan tetapi selalu tertunda karena Covid-19.

Pria 21 tahun tersebut mengatakan tidak ada persiapan khusus karena ia ke Italia dalam rangka belajar, bukan balapan. Keberangkatannya merupakan kerja sama Yamaha Racing Indonesia dengan VR46 Riders Academy milik Valentino Rossi.

“Di sana kan saya memang untuk belajar dan mencari pengalaman. Sehingga, persiapannya hanya persiapan diri ke sana,” ungkapnya.

Pemuda yang berulang tahun pada 14 Januari tersebut menjelaskan awalnya ia mengenal dunia balap dari sang kakak yang juga freestyler sepeda motor, Wawan Tembong. Sang kakak mengajaknya ke berbagai agenda riding freestyle termasuk mengikuti latihan, salah satunya di Manahan, Solo.

Ia awalnya juga mengikuti freestyle sepeda motor seperti sang kakak sejak kecil. Lalu, pada 2016, Wahyu mendapat tawaran mencoba dunia balap. Pada 2017, ia membalap dengan tim privater dan baru pada 2018 ia ditawari bergabung dengan Yamaha. Wahyu menerima tawaran tersebut.

“Kalau dukungan dari kakak sih, kakak memang main sepeda motor. Jadi ya didukung penuh oleh kakak, pokoknya kakak yang mencarikan jalan. Kalau almarhum orang tua cuma sebatas mendoakan, itu pasti, kakak yang dukung sekali dan mempunyai peran besar,” kata dia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif