by M. Aris Munandar - Espos.id Solopos - Selasa, 16 Juni 2020 - 18:15 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Pemerintah Kabupaten Wonogiri belum berani membuka kawasan Alun-Alun Giri Krida Bakti untuk berjualan Pedagang Kaki Lima (PKL) pada malam hari.
Pasalnya, kawasan alun-alun merupakan pusat keramaian di kawasan perkotaan Wonogiri pada malam hari. Jika dibuka dan PKL diperkenankan untuk berjualan, dikhawatirkan terjadi kerumunan masyarakat dan protokol kesehatan tidak terpenuhi.
Warga Sukodono yang Ngadu ke Bupati Sragen Tak Dapat Bantuan Ternyata Sudah Terima BPNT
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (Jekek), menyatakan belum dapat dipasatikan kapan kawasan alun-alun dibuka kembali. Sebagai bahan pertimbangan, pemkab akan memantau perkembangan Covid-19 di Wonogiri sebagai acuan alun-alun bisa dibuka kembali.
"Saat ini ada istilah orang tanpa gejala [OTG]. Tidak ada yang tau siapa yang terjangkit saat berkerumun. Selama ini kan alun-alun dipadati masyarakat, terlebih jika PKL ada yang berdagang. Maka kebijakan kami untuk belum membuka alun-alun sebagai upaya kewaspadaan," kata dia kepada Esposin di pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (15/6/2020).
Kasus Benang Layangan Lukai Warga Sumber Solo Berakhir Damai, Pemilik Layang-Layang Ternyata...
Ia mengatakan, keberadaan PKL di kawasan alun-alun berbeda dengan PKL di tempat lain. Di kawasan lain jarak antar pedagang bisa diatur. Sedangkan di kawasan alun-alun, jarak antar PKL sulit ditur. Karena kawasannya terbatas sedangkan penjualnya banyak.
"Tujuan kebijakan kami tidak melemahkan ekonomi rakyat, tetapi sebagai wujud kewaspadaan agar penularan Covid-19 tidak meluas," kata Jekek.
Tetapi sebagian besar sepi pembeli. Sehingga para pedagang memilih untuk berhenti jualan. "Jika tetap berjualan justru tambah rugi," kata dia saat dihubungi Esposin, belum lama ini.
Update Kasus Covid-19 Indonesia: Pasien Positif Tembus 40.400, Sembuh 15.703, Meninggal 2.231