by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Kamis, 9 Mei 2024 - 19:06 WIB
Esposin, KLATEN -- Warga Dukuh Karang, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, menggelar pemilihan ketua RW yang dibuat layaknya pemilihan umum (pemilu), Kamis (9/5/2024). Uniknya lagi, empat calon yang bertarung mengampanyekan diri agar tak dipilih.
Pemilu itu digelar untuk memilih ketua RW 006 Dukuh Karang. Proses coblosan digelar di Kantor Desa Sidorejo. Tahapan pemilihan digelar layaknya Pemilu maupun Pilkades.
Para pemilih merupakan perwakilan dari masing-masing keluarga di wilayah RW tersebut. Ada 180 pemilih. Mereka datang ke balai desa dan mendapatkan surat suara.
Para pemilih kemudian menggunakan hak pilih mereka di bilik suara. Setelah memasukkan surat suara yang sudah dicoblos ke kotak suara, mereka kemudian mencelupkan jari ke tinta.
Para pemilih kemudian menggunakan hak pilih mereka di bilik suara. Setelah memasukkan surat suara yang sudah dicoblos ke kotak suara, mereka kemudian mencelupkan jari ke tinta.
Ada empat calon yang bertarung pada pemilu ketua RW yakni Sarli, Jarno Widodo, Sugeng, dan Sudiyono. Mereka merupakan calon yang dijagokan dari masing-masing RT di wilayah RW 006 Dukuh Karang.
Saat pencoblosan berlangsung, para calon itu duduk berderet di kursi. Saat proses penghitungan suara berlangsung, bukannya senang dapat suara, para calon justru lesu dan sedih. Ada yang sampai tepok jidat sambil tertawa ketika dapat suara dua kali berturut-turut.
“Kampanyenya itu justru jangan memilih saya. Keempat jago ini tidak ingin jadi,” kata Jenarto saat ditemui Esposin di sela kegiatan. Jenarto mengatakan pemilihan ketua RW serasa pemilu itu baru pertama ini digelar.
“Kepala dusun menginformasikan ada kekosongan jabatan dan mengumpulkan RT. Akhirnya disepakati proses pemilihan dengan cara pesta demokrasi ini. Jadi setiap RT harus ada calon yang diusung. Awalnya tidak mengira akan seperti ini karena biasanya hanya disepakati. Akhirnya suasana demokrasi agak tenanan,” kata Jenarto.
Jenarto mengatakan proses pemilihan ketua RW dilakukan setiap lima tahun sekali. Soal fasilitas yang diterima ketika menjabat ketua RW, Jenarto menjelaskan ketua RT dan RW sama-sama pengabdian.
Setiap bulan, ada insentif dari desa senilai Rp50.000 yang diterimakan pada momen tertentu seperti menjelang Lebaran. Ketua RW sebelumnya, Suharto, 65, mengatakan sudah 36 tahun menjabat ketua RW.
Setiap kali masa pergantian, dia sudah meminta agar diganti. Namun, warga menghendaki agar dia kembali menjabat sebagai ketua RW.
Setelah 36 tahun menjabat, Suharto akhirnya memilih mengajukan permohonan tertulis kepada kepala desa agar bisa diganti. “Kami berharap ketua RW terpilih membawa wilayah RW ini menjadi lebih sejuk lagi,” kata Suharto.
Sementara itu, seusai penghitungan diketahui dari empat calon yang bertarung, Sudiyono memenangi pemilihan ketua RW 006 Dukuh Karang, Sidorejo, Kemalang, Klaten. Berdasarkan informasi yang diperoleh Esposin, Sudiyono sehari-hari bekerja sebagai petani penggarap ladang dan memelihara sapi.