by Indah Septiyaning W Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 9 September 2013 - 18:30 WIB
Esposin, SOLO -- Delapan rumah bedeng digunakan sebagai dapur dan kandang ayam yang menempel tepat di utara lapangan Sewu dibongkar warga setempat, Senin (9/9/2013). Pembongkaran dilakukan lantaran pemilik nekat tidak membongkar bangunan selama bertahun-tahun.
Padahal mereka telah menerima ganti rugi bongkar bangunan. Berdasarkan pantauan Esposin, puluhan warga dengan menggunakan peralatan seadanya membongkar bangunan bedeng atau emplek-emplek yang terbuat dari kayu dan gedhek. Warga bergotong-royong membersihkan jalan dari sisa puing-puing bangunan.
Salah satu pemilik rumah bedeng, Ny. Tumijo Juminah ketika dijumpai Esposin, mengaku pasrah rumah bedeng yang digunakan sebagai dapur dan kandang ayam dibongkar warga. Dia mengaku selama ini belum membongkar bangunan lantaran tidak memiliki lahan untuk bagian dapur.
“Dulu bangun dapur di depan rumah, mepet sama lapangan. Sebenarnya sudah dapat ganti rugi Rp800.000 lama. Belum saya bongkar karena belum ada lahan buat dapur. Tapi sekarang ya pasrah,” ujarnya.
Selain digunakan untuk dapur, dia menambahkan sebagian lahan digunakan sebagai kandang ayam. Kini, dia menuturkan seluruh perkakas sementara diletakkan di salah satu ruangan. Selanjutnya, imbuh dia, akan membangun dapur di lahan yang terbatas.
Lurah Sewu Sri Nindyo, mengatakan terpaksa membongkar bangunan yang sebagian besar digunakan sebagai dapur dan kandang di utara lapangan Sewu. Pembongkaran dilakukan sesuai rencana ada penataan di kawasan tersebut. Jumlah keseluruhan bangunan yang dibongkar ada delapan bangunan ditambah satu bangunan pos keamanan.
“Jadi kami sudah peringatkan lama sekali, tapi kok tidak dibongkar-bongkar,” katanya.
Sri Nindyo mengatakan pembongkaran sesuai dengan kerja padat karya pada tahun ini yang menerima kucuran dana dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) senilai Rp200 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan pavingisasi, perbaikan saluran drainase dan taman di wilayah RT005 dan RT006/ RW008.
“Pekerja langsung melibatkan masyarakat. Total ada sekitar 84-an pekerja,” ujarnya.
Sri Nindyo mengatakan pekerjaan pembangunan jalan, pembuatan drainase dan taman ditargetkan rampung dalam waktu satu bulan. Ke depan, Sri Nindyo menambahkan akan membangun tempat mandi cuci kakus (MCK) komunal dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu di lokasi tersebut.