by Mahardini Nur Afifah Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 18 Januari 2016 - 19:55 WIB
Esposin, SOLO--Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo menyatakan tidak ada pengaruh signifikan ketersediaan air di sumur dalam PDAM dengan pembangunan kota saat ini.
“Selama tiga tahun terakhir saya amati tinggi tidak ada pengaruh antara pembangunan dan ketersediaan air. Musim kemarau juga tidak berpengaruh. Tinggi air milik kami masih relatif stagnan,” ujar Dirut PDAM Solo, Maryanto, saat ditemui Esposin, di ruang kerjanya, Senin (18/1/2016).
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Solo, Widdi Srihanto, menyebut dibutuhkan kajian khusus mendalam untuk mengungkap dampak pembangunan pada daya dukung lingkungan, terutama di bidang sumber daya air.
“Kesimpulan dampak pembangunan bisa membuat krisis air perlu dikaji lebih dalam. Kebanyakan gedung bertingkat yang ada juga memanfaatkan sumur dalam yang tidak memanfaatkan air tanah permukaan untuk warga,” jelasnya saat ditemui secara terpisah di ruang kerjanya.
Widdi menjelaskan setiap pembuatan sumur dalam yang digunakan untuk sarana komersial saat ini wajib mengantongi izin Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah. “Mereka sudah ada kajiannya. Pemberian rekomendasi kepada investor selama ini saya kira juga mempertibangkan faktor posisi Solo yang berada di cekungan Gunung Lawu dan Merbabu,” terangnya.