Langganan

Pegiat Sejarah Klaten Prihatin Banyak Objek Diduga Cagar Budaya Terbengkalai - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 30 Juni 2024 - 17:02 WIB

ESPOS.ID - Pegiat sejarah dan pelestari cagar budaya Klaten menggelar diskusi terkait pelestarian cagar budaya di aula Rumdin Wabup Klaten, Sabtu (29/6/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Esposin, KLATEN -- Pegiat sejarah yang tergabung dalam Komunitas Pelestari Cagar Budaya (KPCB) Klaten menginisiasi diskusi bertajuk Jagongan Cagar Budaya dan Sejarah Klaten. Kegiatan itu dilatarbelakangi keprihatinan banyaknya objek diduga cagar budaya di Klaten yang hingga kini masih terbengkalai.

Diskusi digelar di aula Rumah Dinas Wakil Bupati Klaten, Sabtu (29/6/2024), dan diikuti berbagai elemen masyarakat seperti pegiat cagar budaya, akademisi, serta kepala desa. Narasumber yang dihadirkan ada praktisi sejarah Klaten Shokip Ashari serta Dosen Arkeolog UGM Daud Aris Tanudirjo.

Advertisement

Ketua KPCB Klaten, Wisnu Hendrata, menjelaskan diskusi itu baru kali pertama digelar dan bakal ada jilid selanjutnya. “Pada jilid 1 ini masih bersifat umum dan membangun apa yang diinginkan dari peserta untuk mewujudkan pelestarian cagar budaya di Klaten,” kata Wisnu saat ditemui wartawan di sela kegiatan.

Wisnu mengungkapkan diskusi tersebut dilatarbelakangi masih banyaknya objek diduga cagar budaya (ODCB) yang terbengkalai serta belum tercatat. “Ada teman yang bilang cagar budaya di Klaten sudah dalam keadaan darurat. Memang banyak ODCB lepas di mana-mana. Kalau Candi Sojiwan, Candi Merak, dan sebagainya itu sudah ada yang merawat. Tetapi masih banyak ODCB dalam bentuk lepasan atau kelompok situs yang kondisinya tidak dirawat,” kata Wisnu.

Dia mencontohkan tumpukan batu candi di Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung, yang dibiarkan tertumpuk tanpa perlindungan. “Ada juga situs yang kena proyek tol di sana dihajar terus. Begitu juga dengan Situs Kaliworo. Meski sudah ada plang, tetapi kondisinya saat ini memprihatinkan. Jadi ini perlu ditangani bersama termasuk oleh komunitas berbasis masyarakat,” jelas Wisnu.

Advertisement

Wisnu menjelaskan di Klaten masih banyak ODCB dalam bentuk lepasan atau situs yang belum tercatat. Lantaran hal itu, dia mendorong Pemkab segera membentuk tim ahli cagar budaya (TACB).

“Karena tidak ada TACB, yang tidak terdaftar itu banyak sekali. Harusnya ada tenaga ahli sehingga ada perhatian dari pemerintah dan yang masih terbengkalai itu bisa diakomodasi oleh pemerintah,” ungkap Wisnu.

Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, mengapresiasi kegiatan yang digelar para pegiat sejarah dan pelestari cagar budaya tersebut. Dia mengakui Klaten memiliki banyak peninggalan sejarah yang harus dijaga sebagai bukti peradaban di Kabupaten Bersinar. “Peninggalan sejarah ini perlu dijaga untuk generasi ke depan,” kata Yoga.

Advertisement

Disinggung bentuk dukungan dari Pemkab Klaten untuk kegiatan itu, Yoga menjelaskan ada dalam bentuk pengalokasian anggaran. “Kami juga menempatkan personel yang mampu dalam pelestarian budaya maupun cagar budaya,” kata Yoga.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif