Esposin, KLATEN – Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, memiliki cara tersendiri untuk membuat liburan sekolah menjadi seru dan mengasyikkan bagi anak-anak sekaligus menyongsong Hari Anak Nasional.
Melalui Kampung Dolanan Sidowayah yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sinergi, pemerintah desa tersebut menggelar Festival Sidowayah Bermain 2024, Sabtu (29/6/2024).
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Kegiatan tersebut digelar di Kampung Dolanan Sidowayah yang merupakan objek wisata edukasi dan wahana outbond. Sekitar 150 anak yang berasal dari berbagai daerah mengikuti festival tersebut.
Dipandu para trainer, mereka mengikuti berbagai kegiatan mulai dari lomba mewarnai serta permainan tradisional seperti bakiak dan egrang. Mereka juga diajak membuat lalu menerbangkan layang-layang.
Kegiatan disi lokakarya kreasi lurik hingga pentas seni-budaya. Selama sehari, anak-anak itu mengisi aktivitas mereka dengan permainan tradisional. Meski kegiatan berlangsung di bawah terik matahari dan berpanas-panasan, semangat peserta tak surut.
Seperti yang terlihat ketika mereka menerbangkan layang-layang karya sendiri. “Ini tadi bikin layang-layang. Kalau bikin sudah sering. Tetapi kegiatan sehari ini seru,” kata salah satu peserta dari Kalijambe, Sragen, Alfi, 14.
Hal senada disampaikan peserta lain, Galih, 13. Dia juga membikin layang-layang. Bagi santri salah satu pondok pesantren di wilayah Desa Sidowayah itu, membuat layang-layang tak sulit.
“Bikin layang-layang gampang. Bahannya menggunakan bambu, kertas minyak, setelah itu kertasnya digunting-gunting. Kegiatannya seru,” kata santri asli Sulawesi tersebut.
Kepala Desa (Kades) Sidowayah, Mujahid Jaryanto, mengatakan festival itu baru kali pertama digelar. Rencananya, kegiatan digelar rutin setiap tahun. “Rencana kami ini menjadi agenda tahunan. Ini menjadi yang pertama dan kami adakan untuk mengisi liburan sekolah,” kata Mujahid.
Kegiatan itu diikuti sekitar 150 anak terdiri dari berbagai tingkat permainan mulai dari lomba permainan tradisional hingga lomba layang-layang. Para peserta berasal dari Soloraya mulai dari Klaten, Sragen, hingga Boyolali.
“Festival ini sekaligus untuk melestarikan permainan tradisional. Jadi saat ini anak selalu sibuk dengan gadget dan sebagainya. Melalui kegiatan seperti ini kami berharap anak-anak tetap tertarik dengan permainan tradisional agar tetap lestari,” ungkap dia.
Mujahid mengatakan kegiatan itu sekaligus menjadi bagian dari pengembangan wisata di Sidowayah. Di Sidowayah ada tiga wisata yakni Umbul Kemanten, Umbul Siblarak, serta Kampung Dolanan yang kini diperluas menjadi outbond Sidowayah.
“Outbond Sidowayah saat ini mengintegrasikan antara Umbul Manten, Siblarak, dan Kampung Dolanan itu sendiri,” urai Mujahid.