Petugas yang menghalau para pengasong agar turun dari KA ditolak mentah-mentah, sehingga KA sempat tersandera kira-kira dua jam.
“Mungkin ada dua jam kami bersitegang dengan petugas. Karena kami di sini kan mencari nafkah, lalu apa solusinya kalau kami tidak boleh di sini berjualan di sini? Jadi kami nanti tetap akan berjualan di kereta meskipun nyawa taruhannya,” ujar salah seorang pengasong, Pur Jahe, 34, ketika ditemui wartawan di Stasiun Jeberes.
Dia menjelaskan para pengasong baru mau turun dari kereta api setelah Kapolsek Jebres, Kompol Edison Panjaitan membujuk mereka turun. “Tadi kalau Pak Edison tidak naik mungkin kami masih tetap berjualan di dalam kereta,” kata dia.
Hal serupa juga dikemukakan salah seorang pengasong lainnya, Umar, 47. Dia nekat mengasong karena demi menghidupi keluarga.
Karena itu dia nekat menjajakan dagangan di KA yang berhenti di Stasiun KA Jebres. “Kalau kami tidak boleh berjualan di kereta api seperti ini lalu siapa yang akan menghidupi keluarga kami?” papar dia.
Terkait itu dia bersama dengan puluhan pedagang asongan lainnya bertekat tetap akan berjualan di KA. Sebab mayoritas dari mereka yang sudah lama berjualan di KA mengaku hanya bisa bekerja menadi asongan.