Langganan

Pamong Budaya di Boyolali Perlu Ditambah - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Dian Erika Nugraheny Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 28 November 2012 - 14:25 WIB

ESPOS.ID - Para penampil kesenian Rodat asal Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Boyolali berjalan melewati pengunjung di kawasan car free day Jl Slamet Riyadi, Solo, beberapa waktu lalu. Guna membina dan mengembangkan berbagai kekayaan seni budaya, Pemkab Boyolali perlu menambah jumlah personel Pamong Budaya. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Para penampil kesenian Rodat asal Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Boyolali berjalan melewati pengunjung di kawasan car free day Jl Slamet Riyadi, Solo, beberapa waktu lalu. Guna membina dan mengembangkan berbagai kekayaan seni budaya, Pemkab Boyolali perlu menambah jumlah personel Pamong Budaya. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

BOYOLALI - Pamong Budaya (pegawai yang bertugas mengembangkan kebudayaan daerah setempat) di Kabupaten Boyolali perlu ditambah. Pasalnya, saat ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Boyolali hanya memiliki satu orang pamong budaya.

Menurut Kepala Sub Bagian (Kasubag) Kepegawaian Disparbud Kabupaten Boyolali, Meiyanto, mengingat keberagaman corak budaya dan potensi wilayah Boyolali keberadaan pamong budaya sangat diperlukan. “Saat ini baru ada satu orang pamong budaya hasil rekruitmen pada 2010 lalu. Statusnya pun kini masih menjadi staf pemasaran di Disparbud Kabupaten Boyolali karena masih menuggu surat keputusan (SK) pegawai yang belum turun. Idealnya, empat pamong budaya untuk satu kabupaten sudah cukup untuk mengampu empat bidang pengembangan kebudayaan yang meliputi bahasa, kepurbakalaan, seni dan museum,” paparnya kepada Esposin.

Advertisement

Ia melanjutkan, selama ini, satu orang pamong budaya yang sudah ada itu bekerja dengan sistem prioritas, yakni berdasarkan wilayah tertentu yang sedang diselenggarakan even budaya atau sedang mengembangkan budaya. Lewat sistem tersebut, menurutnya, belum semua budaya yang ada bisa dikembangkan dengan optimal. Padahal, kata dia, jika ada empat pamong budaya paling tidak bisa lebih mengoptimalkan pengembangan budaya di wilayah Boyolali utara, selatan, timur dan barat. Untuk menambah jumlah pamong budaya, tambah Meiyanto, harus melalui serangkaian tahapan, antara lain menelaah kebutuhan Disparbud, pengajuan kepada bupati, pengkajian kebutuhan pegawai oleh bupati dan sebagainya. “Jika berdasarkan kajian dinilai memang benar-benar dibutuhkan, baru akan ditambah,” tambahnya.

Ditemui terpisah, Pamong Budaya Disparbud Kabupaten Boyolali, Endyomani Galuh Pratiwi, mengatakan meski masih menunggu turunnya SK pegawai, ia sudah melakukan serangkaian kegiatan pengembangan budaya, terutama di bidang seni tari. Soal empat bidang yang akan dijalankannya, perempuan 30 tahun ini mengaku siap menangani. “Selama belum ada rekan ya harus siap menangani semua, sudah job desc-nya begitu,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif