Langganan

Pakar Lingkungan dan BPOM Solo Imbau Warga Mulai Gunakan Plastik Bebas BPA - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Candra Septian Bantara  - Espos.id Solopos  -  Senin, 29 Juli 2024 - 12:37 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi sampah (JIBI/Dok)

Esposin, SOLO-- Pakar lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Pranoto dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Solo, Mohammad Fajar Arifin mengimbau warga untuk mulai menggunakan produk plastik bebas bhispenol A (BPA) atau free BPA untuk wadah makanan dan minuman. Sebab, plastik bebas BPA punya dampak negatif relatif lebih kecil dibandingkan plastik dengan BPA.

BPA merupakan bahan kimia industri yang digunakan untuk membuat wadah atau kemasan plastik maupun kaleng. Tujuan penggunaan bahan ini adalah untuk membuat wadah tersebut kokoh dan kuat.

Advertisement

Pranoto menyampaikan bahwa bila warga secara terus menerus menggunakan plastik kemasana makanan maupun minum yang mengandung BPA bisa berdampak buruk baik kesehatan badan maupun lingkungan.

Bagi lingkungan, kata dia, sampah plastik tersebut bisa merusak ekosistem akuatik dan memengaruhi reproduksi dan pertumbuhan fauna air.

Advertisement

Bagi lingkungan, kata dia, sampah plastik tersebut bisa merusak ekosistem akuatik dan memengaruhi reproduksi dan pertumbuhan fauna air.

"Kemudian di sisi kesehatan berdasarkan literatur yang saya baca bisa memicu gangguan hormon, kanker, penyakit jantung, diabetes, hingga gangguan kesuburan," kata dia dalam siaran pagi RRI Solo, Senin (29/7/2024).

Sayangnya, menurut dia, kesadaran masyarakat akan bahaya penggunaan plastik BPA masih minim. Ditambah, menurutnya, belum ada regulasi yang ketat yang mengatur hal tersebut.

Advertisement

"Kemasan plastik itu sebetulnya didesain bukan untuk wadah benda-benda panas. Tapi sering dijumpai warga beli bakso, kopi atau makanan atau minuman panas pakai plastik. Padadal hal tersebut berpotensi membuat BPA-nya larut ke dalam. Jadi jika mencari wadah makanan panas sebaiknya bisa pilih yang berbahan stainless steel, kayu atau lainnya " jelas dia.

Dia mengimbau warga untuk mulai menggunakan plastik non BPA atau akan lebih baik jika mencari wadah alternatif non plastik. Pun bilamana ingin membeli kemasan plastik harus memperhatikan kode segitiga PET agar bisa digunakan sesuai peruntukannya.

Dalam kesempatan yang sama, Mohammad Fajar Arifin mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan terkait penggunaan plastik BPA untuk kemasan makanan dan minuman, khususnya air minum dalam kemasan (AMDK).

Advertisement

Bahkan, kata dia, bila mengacu aturan, sebetulnya perusahaan khususnya air minum dalam kemasan (galon) wajib mencantumkan tulisan "dalam kondisi tertentu kemasan bisa mengeluarkan BPA" sebagai edukasi kepada masyarakat.

"Meski secara kadar BPA di sejumlah kemasan makanan atau minuman masih tergolong batas aman, namun alangkah lebih baik masyarakat memilih botol yang BPA Free. Dan ini penting saya sampaikan bahwa plastik apalagi kemasan sekali pakai tidak direkomendasikan untuk wadah makanan atau minuman panas," kata dia.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif