by Sri Sumi Handayani Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 3 Februari 2016 - 05:50 WIB
Esposin, KARANGANYAR — Para pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah kembali ke Karanganyar akan mendapatkan jatah hidup (jadup) selama 10 hari. Jadup berupa beras 0,5 kilogram per orang per hari.
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Karanganyar memberikan jadup kepada pengikut Gafatar mulai Jumat (5/2/2016). Selain Dinsosnakertrans, badan amil zakat nasional (Baznas) Karanganyar juga memberikan bantuan berupa minyak goreng dan gula pasir.
Palang Merah Indonesia (PMI) Karanganyar juga memberikan bantuan untuk pengikut Gafatar. “Pemkab sempat bingung juga jadup akan diambilkan dari pos mana. BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] jelas tidak mungkin karena bukan korban bencana alam. Jadup ini disokong Baznas dan PMI,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi, Selasa (2/1/2016).
Dinsosnakertrans hanya memberikan jadup kepada 11 keluarga atau 36 orang pengikut Gafatar selama sepuluh hari. “Kami juga akan memberikan pembinaan dari Kemenag dan MUI,” ungkap dia.
Pemkab mempersilakan pengikut Gafatar memilih tinggal bersama keluarga, transmigrasi, dan melanjutkan pekerjaan. Samsi menyampaikan komitmen Pemkab membantu modal usaha bagi pengikut Gafatar yang kesulitan modal.
“Kami pantau, beri bantuan. Bisa lewat Disperindagkop dan UMKM. Kalau transmigrasi tergantung program Dinsosnakertrans. Sekolah anak sudah diurus dan tidak boleh ada pungutan,” tutur dia. Pemkab akan mengajukan permohonan bantuan peralatan sekolah kepada Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA).