Langganan

OC Kaligis Ikut Pesan Mobil Esemka - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 6 Januari 2012 - 17:04 WIB

ESPOS.ID - OC Kaligis (JIBI/SOLOPOS/dok)

KARANGANYAR -Demam mobil Kiat Esemka rakitan anak-anak SMK di Solo rupanya masih berlanjut. Pengecara kondang, Otto Cornelis (OC) Kaligis, juga menyatakan minat membeli mobil itu.

Advertisement

“Saya tadi pesan mobil Esemka di Solo. Saya pesan satu dulu saja, pokoknya jenis apa saja yang penting Esemka,” ujar Kaligis saat ditemui wartawan di sela-sela rehat persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Karanganyar, Jumat (6/1/2012) siang.

Saat ditanya mengapa tertarik untuk membeli mobil Esemka, ia menjawab orang Indonesia sudah saatnya untuk menggunakna produk nasional. Apalagi, kata dia, menggunakan produk naisonal itu merupakan anjuran dan cita-cita dari mantan Presiden RI, HM Soeharto, sejak dahulu kala. Karena itu, ia ingin mewujudkannya dengan membeli mobil Esemka.

Saat ayah dari artis Velove Vexia ini berada di Bandara Adi Soemarmo Solo beberapa hari yang lalu, ia melihat Walikota Solo, Joko Widodo, mengendarai mobil tersebut. Sebagai warga negara Indonesia, ia bangga menggunakan produk dalam negeri. Ia menyindir Indonesia yang sudah lebih dari 66 tahun merdeka, seharusnya bisa membuat mobil sendiri. Ia pun memuji Kota Solo sebagai pionir produksi mobil tersebut. Bahkan saban hari saat melihat berita di televisi, hampir semua televisi menyiarkan mobil Esemka itu. “Saya membeli mobil ini bukan untuk popularitas. Mohon maaf, saya sudah cukup populer,” ujarnya sembari tertawa.

Advertisement

Sejak dulu, aku Kaligis, ia memang benar-benar ingin menggunakan produk nasional. Karena itu ia pun merasa terpanggil saat mengetahui ada ada mobil buatan anak negeri. Kaligis juga berharap ijin laik jalan mobil itu tidak dipersulit. “Indonesia pasti bisa. Kita sudah bisa membuat pesawat CN 235 dan sudah mendapatkan ijin, apalagi ini hanya mobil?” paparnya.

Saat membeli mobil itu di Solo, pengacara berambut putih itu mengaku sudah menyodorkan uang muka 2.000 dollar Singapura dari kantong bajunya. Rencananya, sisa pembayaran berikutnya akan ditransfer. Namun oleh produsennya, uang muka itu ditolak. “Saya sodori uang muka, tapi katanya tunggu dulu,” katanya tergelak.

JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif