Langganan

Naik Rp1.000/Kg dalam 10 Hari, Segini Harga Beras di Pasar Gedhe Klaten - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Senin, 28 Agustus 2023 - 21:32 WIB

ESPOS.ID - Pedagang beras menanti pembeli di los Pasar Gedhe Klaten, Senin (28/8/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Esposin, KLATEN -- Harga beras di Pasar Gedhe Klaten beranjak naik dalam 10 hari terakhir. Saat ini, harga beras medium di pasaran berada di kisaran Rp13.000 per kilogram (kg).

Salah satu pedagang Pasar Gedhe Klaten, Sunarti, mengatakan selama 10 hari terakhir harga beras naik rata-rata Rp1.000 per kg untuk semua jenis beras. Ia mencontohkan beras IR64 Rp11.000 per kg dari sebelumnya Rp10.000 per kg.

Advertisement

Kemudian beras C4 dari semula Rp11.000 per kg kini menjadi Rp12.000 per kg. Beras C4 super kini berada di kisaran Rp13.000 per kg. Sementara harga beras mentik saat ini Rp14.000 per kg.

“Kenaikannya tidak langsung Rp1.000 per kg. Naiknya secara bertahap dari setiap hari Rp100-Rp200,” jelas Sunarti saat ditemui Esposin di Pasar Gedhe Klaten, Senin (28/8/2023) siang.

Advertisement

“Kenaikannya tidak langsung Rp1.000 per kg. Naiknya secara bertahap dari setiap hari Rp100-Rp200,” jelas Sunarti saat ditemui Esposin di Pasar Gedhe Klaten, Senin (28/8/2023) siang.

Sunarti tak mengetahui penyebab naiknya harga beras di Klaten. Dia mengatakan harga beras kali ini hampir sama dengan harga ketika Lebaran. “Ya harapannya harga beras bisa stabil lagi. Karena juga banyak bakul keberatan dengan harganya,” ungkap dia.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Esposin dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok memang naik. Harga beras IR 64 dari sebelumnya Rp11.000 per kg naik pada Senin Rp11.500 per kg.

Advertisement

Kepala DKUKMP Klaten, Anang Widjatmoko, mengatakan kenaikan harga beras dipengaruhi faktor cuaca yang kering yang berdampak pada menurunnya produksi beras. Anang menjelaskan hingga kini belum ada rencana untuk menggelar operasi pasar.

Sebelumnya, sejumlah pelaku usaha penggilingan padi di Klaten juga menyebut harga gabah naik ugal-ugalan seiring fenomena El Nino. Tak hanya itu, harga beras juga disebut sudah di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Kemarau dan fenomena El Nino membuat pasokan gabah ke usaha penggilingan padi menurun. Harga gabah saat ini mencapai lebih dari Rp7.000 per kg. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk harga gabah kering panen (GKP) senilai Rp5.000 per kg.

Advertisement

Salah satu pengusaha penggilingan gabah asal Desa/Kecamatan Karangnongko, Klaten, Mohammad Ibrahim Al Asy’ari, mengatakan harga beras pecah kulit yang biasanya Rp8.000-Rp8.500 per kilogram (kg) naik menjadi Rp10.000 per kg.

“Bahkan per hari ini harganya Rp10.800 per kg,” kata Direktur Utama PT Bumi Manfaat Gemilang (BMG) tersebut saat ditemui wartawan di tempat usahanya, Jumat (25/8/2023).

Campur Tangan Pemerintah

Selain harga, rendemen gabah juga menurun seiring fenomena El Nino dan musim kemarau lebih panjang dibanding biasanya. “Rendemen saat ini menurun. Biasanya 1 ha itu bisa dapat 8 ton [beras], sekarang hanya 6 ton. Ini terjadi karena fenomenal El Nino yang membuat kondisi cuaca lumayan panas berpengaruh pada produksi padi,” kata Ibra.

Rendeman adalah persentase berat beras yang dihasilkan dari penggilingan gabah atau padi yang digiling. Kenaikan harga gabah di Klaten disebut mulai terjadi pada Juni-Juli lalu seiring masuknya musim kemarau. Harganya terus meningkat pada Agustus dengan tren hampir setiap hari mengalami kenaikan.

Advertisement

Ibra mengatakan sejak awal Agustus, pasokan gabah yang diolah di tempat usahanya menurun 55 persen. Kenaikan harga gabah yang ugal-ugalan itu secara otomatis berpengaruh pada kenaikan harga beras.

“Saya hitung untuk beras medium saat ini Rp12.500 per kg. Padahal pada periode yang sama atau Agustus 2022, harganya Rp10.750-Rp10.800 per kg,” kata Ibra.

Dengan kondisi itu, jelas Ibra, bakal memberatkan masyarakat selaku konsumen. Lantaran hal itu, dia berharap pemerintah segera campur tangan dalam urusan perberasan di musim kemarau tahun ini yang terjadi fenomena El Nino.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif