by Tika Sekar Arum Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Minggu, 27 Oktober 2013 - 16:08 WIB
Sedangkan, hasil evaluasi kejadian DB se-Jawa Tengah (Jateng) juga terungkap terjadi kenaikan jumlah kejadian, dengan persentase hampir 50%.
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Suprio Heriyanto, mewakili Kepala DKK Wonogiri, Widodo, menyampaikan berdasarkan data pihaknya kejadian DB terakhir di Kota Gaplek terjadi awal Oktober.
Dengan demikian, sejak awal tahun hingga saat ini sudah terjadi 47 kasus DB di Wonogiri yang terjadi di daerah-daerah endemis.
Kecamatan yang termasuk endemis DB di antaranya Wonogiri, Selogiri, dan Baturetno. "Kejadian tahun ini memang luar biasa. Kejadian DB melonjak sangat tajam karena telah terjadi perubahan kondisi cuaca dibandingkan tahun lalu. Maka kami merasa perlu mengingatkan masyarakat agar waspada. Terutama yang tinggal di daerah endemis DB," terang Suprio, saat dihubungi Esposin, Minggu (27/10/2013).
Dia melanjutkan kewaspadaan kian diperlukan sebab secara umum di Jateng, jumlah kejadian DB tahun ini mencapai 10.591 kasus. Jumlah itu naik 48,4% dibandingkan kejadian tahun 2012 yang hanya 7.088 kasus. Artinya, tegas Suprio, potensi masuknya DB bisa pula bersumber dari warga asal kabupaten/kota sekitar Wonogiri atau warga Wonogiri yang merantau di kota lain. Menurut dia, potensi tersebut perlu diwaspadai.