by Cahyadi Kurniawan - Espos.id Solopos - Minggu, 7 November 2021 - 21:00 WIB
Esposin, BOYOLALI—Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali meminta warga kembali menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing di tengah masuknya musim hujan. Hal ini penting untuk menekan munculnya penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, mengatakan sepanjang 2021, di Boyolali ada 111 kasus DBD. Dari jumlah ini ada tiga kasus meninggal dunia. Untuk menanganinya, Puji meminta warga menggiatkan PSN di lingkungan masing-masing.
“Fogging dilakukan kalau ada kasus baru selain kasus pertama di kawasan tersebut. Fogging hanya psikososial saja, tidak menyelesaikan masalah,” kata Puji, saat ditemui wartawan di kantornya beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: Tak Ada Plastik di Pasar Ngatpaingan Cepogo Boyolali
Baca Juga: Tak Ada Plastik di Pasar Ngatpaingan Cepogo Boyolali
Ia menjelaskan Dinkes selalu menggelar surveilans setiap kemunculan kasus baru. Surveilans ini untuk mengetahui apakah penderita DBD benar tinggal di kawasan itu termasuk mengetahui apakah keluarga lain memiliki gejala yang mengarah ke DBD.
“Bisa jadi mungkin seorang pasien DBD sakitnya di indekos. Terus pulang atau sebaliknya. Di sinilah pentingnya surveilans,” ujar dia.
Baca Juga: Aman dari Tol Solo-Jogja, Jalan Desa di Klaten Dibuatkan Terowongan
PSN juga digelar melibatkan bidan desa sebagai penggerak. Selain itu, program ini menggandeng pemerintah kecamatan.
PSN kan kegiatan rutin. Kami tinggal manasin mesin lagi yang agak terlena saat musim kemarau. Begitu ada genangan, mulai hujan, kami giatkan lagi. Pada intinya perkuat kebersihan lingkungan,” kata Puji.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Boyolali menunjukkan kasus DBD di Boyolali pada 2020 mencapai 98 kasus. Jumlah tertinggi DBD pada tahun ini ada di Kecamatan Nogosari dengan 19 kasus.
Baca Juga: Sudah Tak Televan, 5 Perda di Wonogiri Dicabut
Angka ini jauh lebih rendah ketimbang pada 2019. Pada 2019, jumlah kasus DBD di Boyolali mencapai 443 kasus. Angka tertinggi ada di Kecamatan Boyolali dengan 60 kasus.