by Muhammad Diky Praditia - Espos.id Solopos - Minggu, 25 Agustus 2024 - 11:34 WIB
Esposin, WONOGIRI — Anggota Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Wonogiri Hengky Rachmat mengundurkan diri dengan alasan kesehatan. Ia diganti Markus Nugroho melalui pergantian antara waktu (PAW), Jumat (24/8/2024).
Anggota Bawaslu Wonogiri Divisi Sumber Daya Manusia Organisasi Pendidikan dan Pelatihan, Mayaris Kusdi, mengatakan Hengky Rachmat sudah mengundurkan diri dari anggota Bawaslu Wonogiri sejak tiga bulan lalu. Pengunduran Hengky karena alasan kesehatan.
Menurutnya, Hengky mengalami penyakit komorbid yang menyulitkan dia untuk beraktivitas. Sejak dilantik, yang bersangkutan juga cukup kesulitan mengikuti kegiatan Bawaslu Wonogiri.
Dia menyebut Markus Nugroho menggantikan Hengky sebagai anggota Bawaslu Wonogiri. Markus dinilai cukup berpengalaman dalam kepemiluan di Kabupaten Wonogiri. Dia merupakan anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Nguntoronadi.
Dia menyebut Markus Nugroho menggantikan Hengky sebagai anggota Bawaslu Wonogiri. Markus dinilai cukup berpengalaman dalam kepemiluan di Kabupaten Wonogiri. Dia merupakan anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Nguntoronadi.
“Pelantikan anggota Bawaslu Wonogiri PAW dilaksanakan di Bawaslu RI, Jumat [23/8/2024]. Langsung dilantik Bawaslu RI,” kata Mayaris saat dihubungi Esposin, Minggu (25/8/2024).
Dia menyampaikan secara normatif, Markus langsung menggantikan jabatan Hengky sebagai Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawasalu Wonogiri. Akan tetapi, hal itu bisa berubah sesuai hasil rapat pleno yang akan digelar pada Senin (26/8/2024).
Pengganti Markus sebagai anggota Panwascam Nguntoronadi masih dalam pembahasan. Menyaris menyampaikan kehadiran Markus akan melengkapi kerja Bawaslu Wonogiri.
Sementara itu, Bawaslu Wonogiri telah memetakan kerawanan Pilkada 2024. Anggota Bawaslu Wonogiri Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas, Slamet Mugiyono, mengatakan Bawaslu Wonogiri membagi kerawanan itu menjadi tiga tingkatan, rendah, sedang, dan tinggi.
Tingkat kerawanan ini berdasarkan indeks kerawanan Pemilu 2024, hasil pengawasan Pemilu 2024, dan informasi termutakhir pengawas di 25 kecamatan di Kabupaten Wonogiri.
Kerawanan pilkada tingkat rendah meliputi ketidaknetralan ASN dan TNI/Polri. Netralitas ASN dan TNI/Polri masuk kategori kerawanan rendah lantaran pada Pemilu 2024 tidak banyak temuan ketidaknetralan aparat negara. Hanya ada satu ASN yang terbukti tidak netral pada Pemilu kemarin.
“Netralitas ASN bisa masuk rawan tinggi apabila ada empat temuan pada Pemilu 2024,” kata Mugiyono saat diwawancarai Esposin selepas selepas peluncuran peta kerawanan Pilkada 2024 di Ngadirojo, Selasa (20/8/2024).
Dia menyampaikan kerawanan Pilkada 2024 tingkat sedang antara lain terkait kampanye. Parpol-parpol atau peserta Pilkada di Wonogiri rentan berkampanye di luar jadwal.
Dalam melaksanakan kampanye, mereka rawan tidak memberi tahu aparat kepolisian dan Bawaslu. Bisa pula kampanye yang difasilitasi KPU tetapi tidak sesuai aturan, misalnya ditunggangi peserta Pilkada.
Sementara tingkat kerawanan tinggi saat Pilkada yang berpotensi terjadi adalah ketidaknetralan penyelenggara Pemilu. Ini mengingat pada Pemilu 2024 terdapat temuan dugaan ketidaknetralan penyelenggara Pemilu di tingkat kecamatan.