Langganan

Modifikasinya Jor-joran, 80 Mobil Unik Mejeng di Kali Pepe Land Boyolali - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 11 Agustus 2024 - 17:53 WIB

ESPOS.ID - Puluhan mobil unik dan mewah berjejer di Kali Pepe Land dalam rangka Kick Down anniversary ke-14 komunitas Mercedes-Benz Club Solo Raya (MBCSR), Sabtu (10/8/2024) malam. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Esposin, BOYOLALI -- Puluhan mobil cantik, unik, dan mewah mejeng dalam kontes dan pameran Kick Down di Kali Pepe Land, Boyolali, Sabtu (10/8/2024) sore hingga malam. Kegiatan sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14 komunitas Mercedes-Benz Club Solo Raya (MBCSR).

Ketua Umum MBCSR, Anjas Anwari, mengatakan mobil yang mejeng tidak hanya Mercedes tapi juga Toyota, Honda, BMW klasik, dan modifikasi berbagai mobil mulai dari SUV hingga cumi darat.

Advertisement

Total ada 60 unit yang mengikuti kontes dan 20 unit mobil yang dipamerkan. Pesertanya kebanyakan berasal dari Soloraya dan beberapa kota di Pulau Jawa. “Kick down itu dalam bahasa otomotif artinya kami senggol terus lari,” kata dia saat berbincang dengan Esposin, Sabtu malam.

Ia mengatakan biasanya orang-orang yang bergabung dalam MBCSR adalah pencinta otomotif yang suka mengoprek atau memodifikasi mobil. Anjas mengatakan untuk memodifikasi mobil biasanya para pencinta otomotif bisa menghabiskan ratusan juta rupiah.

Advertisement

Ia mengatakan biasanya orang-orang yang bergabung dalam MBCSR adalah pencinta otomotif yang suka mengoprek atau memodifikasi mobil. Anjas mengatakan untuk memodifikasi mobil biasanya para pencinta otomotif bisa menghabiskan ratusan juta rupiah.

Ia mengungkapkan hal tersebut dilakukan karena hobi dan kepuasan tersendiri. “Saya pernah Rp100-an juta. Bahkan ada satu set velg harganya bisa lebih dari itu,” kata dia.

Anjas mengatakan mobil-mobil yang dimodifikasi itu jarang yang tujuannya untuk dijual. Biasanya hal tersebut karena kesenangan dari sang pemilik. Dengan acara itu, ia berharap ke depan MBCSR bisa lebih solid, guyub, harmonis, dan banyak berkegiatan positif.

Advertisement

Sementara itu, Sekjen Mercedes Benz Club Indonesia, Aric Melrich, mengapresiasi pameran dan kontes dalam rangka anniversary MBCSR. Ia mengatakan Mercedes Benz Club Indonesia sangat mendukung agenda yang diselenggarakan oleh komunitas di daerah.

“Event otomotif harusnya ada pameran mobil dan baksos juga,” kata dia. Aric menambahkan kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di beberapa daerah dan di Solo juga bukan kali pertama.

Namun, khusus Kick Down di Solo tidak hanya menggandeng komunitas mobil Mercedes tapi juga semua pencinta otomotif di Soloraya. “MB Club Ina se-Indonesia ada 117 klub, MBCSR salah satunya. Kalau membernya di Solo ada sekitar 200,” kata dia.

Jambore Nasional

Ia mengungkapkan akan ada jambore nasional Mercedes Benz Club Indonesia pada 27-28 Januari 2025 di Bali dan kegiatan Kick Down di Solo dapat menggali bibit perwakilan dari Solo. Aric mengatakan pada agenda di Bali bakal ada pemecahan rekor Muri yaitu konvoi 1.000 mobil Mercedes di tol bandara.
Advertisement

Aric mengatakan nantinya perwakilan berbagai daerah bakal berkumpul di Bali termasuk dari Soloraya, Aceh, Medan, Kalimantan Timur, dan sebagainya. Dalam hal koleksi mobil, Aric juga suka modifikasi mobil tapi tidak ekstrem.

“Kalau saya modif enggak seekstrem yang ada di sini. Teman-teman otomotif kan ada yang suka original dan modif. Kalau di Mercedes itu justru yang original harganya gelap alias naik terus,” kata dia.

Harga Mercedes klasik yang dipajang bisa menembus Rp800 juta sampai lebih dari Rp1 miliar. Termasuk mini Mercedes dua pintu klasik memiliki harga gelap atau tidak ada patokan karena ada unsur nilai seni dan orisinalitas. Menurutnya, semakin orisinal suatu mobil semakin banyak dicari dan semakin mahal harganya.

Advertisement

Aric mengatakan soal harga Mercedes ada keunikan. Ketika biasanya mobil dilihat sebagai komoditas yang nilainya menyusut, Mercedes justru harganya naik.

“Untuk genre modifikasi juga banyak yang suka, itu anak-anak muda. Saya sempat modifikasi, masih sekitar Rp100-an juta. Itu masih biasa, kalau yang ekstrem bisa Rp300 juta sampai Rp500 juta karena onderdilnya mahal,” kata dia.

Sementara itu, salah satu peserta asal Tegal, Catur Tri Komariyanto, mengatakan membawa satu mobil Mercedes yang dimodifikasi dengan bak di belakang sehingga ia menyebutnya sebagai Merci Pickup.

“Mercedes sedan saya modifikasi menjadi pikap. Modifikasinya itu habis sekitar Rp30 juta. Yang diubah bagian belakang dipotong. Enggak ada kesulitan, kami punya bengkel tepercaya, bagus, dan betul-betul qualified,” kata dia.

Ia sengaja memodifikasi sedannya menjadi pikap untuk kepuasan sendiri. Catur mengatakan kedatangannya ke Kali Pepe Land Boyolali untuk memeriahkan ulang tahun MBCSR.

Catur mengaku punya delapan mobil Mercedes Benz di rumahnya. Tujuh mobil dimodifikasi untuk balap, pikap, dan sebagainya. Sedangkan satu mobil dibiarkan orisinal untuk pemakaian sehari-hari.

“Saya modifikasi hanya untuk hobi, untuk modifikasi sekitar Rp40-an juta. Belum yang Rp100-an juta karena masih biasa saja,” kata pengusaha perkapalan asal Tegal tersebut.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif