by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Sabtu, 1 Juni 2024 - 22:01 WIB
Esposin, SRAGEN — Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) terjadi di Jalan Tol Solo-Ngawi, tepatnya di KM 522.600 yang masuk wilayah Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (1/6/2024) pukul 16.35 WIB.
Kecelakaan tunggal tersebut terjadi pada sebuah mobil Toyota Calya berpenumpang delapan orang yang baru usai menjemput pasien di rumah sakit.
Mobil berwarna oranye metalik berisi delapan orang itu sempat terguling dan masuk ke parit.
Mobil terguling diduga karena ban pecah. Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui KBO Satlantas Polres Sragen, Iptu Irwan Marvianto, saat ditemui Esposin, Sabtu malam, menyampaikan awalnya mobil Toyota Calya berpelat nomor S 1753 ZK berjalan dari arah Solo ke Ngawi di lajur kiri atau lajur I.
Mobil terguling diduga karena ban pecah. Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui KBO Satlantas Polres Sragen, Iptu Irwan Marvianto, saat ditemui Esposin, Sabtu malam, menyampaikan awalnya mobil Toyota Calya berpelat nomor S 1753 ZK berjalan dari arah Solo ke Ngawi di lajur kiri atau lajur I.
“Menjelang lokasi kejadian diduga ban belakang bagian kanan pecah sehingga mobil oleng ke kiri, terguling, dan akhirnya masuk ke parit. Korban ada tujuh orang mengalami luka-luka, yakni pengemudi dan enam orang penumpang yang semuanya warga Jombang, Jawa Timur. Semua kondisi sadar dan sekarang dirawat di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen,” ujar Irwan.
Penumpang mobil itu ada delapan orang, satu orang tidak mengalami luka-luka.
Bila akan berkendaraan jarak jauh supaya mengecek kondisi kendaraan.
“Apabila capai atau mengantuk bisa menggunakan fasilitas rest area di jalur tol. Terkait dengan kecepatan kendaraan yang mengakibatkan pecah ban belum diketahui. Dari olah kejadian perkara Tim Unit Gakkum Satlantas Polres Sragen, terkait kecepatan kendaraan masih didalami,” jelasnya.
Salah satu penumpang mobil tersebut, Dinar Diadatun, 36, saat ditemui wartawan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, menjelaskan awalnya suaminya dirawat di RS Ortopedi Solo selama enam hari dan dibolehkan pulang Sabtu.
Dia mengatakan suaminya mengalami patah pinggul kanan dan dirawat di RS Ortopedi untuk melepas pen.
“Kami dijemput keluarga dari Jombang. Saat perjalanan pulang dari RS Ortopedi itu lewat jalur tol dan ternyata mengalami kecelakaan karena ban mobil pecah. Jadi mobil keluar jalur tol dan mobilnya terguling. Oleh warga mobil itu dikembalikan posisi semula. Anak dan suami saya terjepit,” ujar Dinar sembari terisak.
Dinar mengatakan satu mobil itu muat delapan orang, di depan dua, di tengah empat dan di belakang dua.
Dia berada di tengah sebelah kiri. Mobil yang pecah ban itu, ujar dia, mengakibatkan mobil menabrak rambu dan keluar jalur tol.
“Anak saya dua luka-luka. Jadi saya di tengah sama ibu mertua dan dua anak itu dipangku. Di belakang ada kakak ipar dan keponakan. Sedangkan suami di depan sama sopir,” jelasnya.