Langganan

Mitigasi Bencana Dioptimalkan di 18 Destana di Sukoharjo - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by R Bony Eko Wicaksono  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 31 Juli 2024 - 18:08 WIB

ESPOS.ID - Bupati Sukoharjo Etik Suryani berfoto bersama camat saat sosialisasi desa tangguh bencana (destana) di Gedung Menara Wijaya Sukoharjo, Rabu (31/7/2024). (Istimewa/Humas Pemkab Sukoharjo)

Esposin, SUKOHARJO-Desa tangguh bencana (destana) bakal dioptimalkan guna mengurangi risiko bencana alam. Di Sukoharjo, baru 18 destana yang dibentuk dan lokasinya berdekatan dengan Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Aryanto Mulyatmojo mengatakan sebagian besar destana yang telah dibentuk berdekatan dengan Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin. Daerah di sepanjang sungai rawan banjir saat musim penghujan.

Advertisement

"Saat terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi, air Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin kerap meluap. Merendam lahan pertanian dan permukiman," kata dia, Rabu (31/7/2024).

Ari menyebut destana di wilayah Kecamatan Mojolaban Sukoharjo seperti Desa Laban dan Desa Tegalmade. Di wilayah Kecamatan Grogol, ada Desa Kadokan dan Desa Pandeyan. Sedangkan, destana di wilayah Kecamatan Polokarto seperti Desa Pranan dan Desa Karangwuni.

Masyarakat yang tinggal di dekat sungai harus memahami ancaman bencana banjir. Mereka juga harus memiliki kemampuan mandiri menghadapi bencana banjir. "Dari 150 desa di Sukoharjo, baru 18 desa yang dicanangkan sebagai destana. Pembentukan destana berdasarkan prioritas daerah rawan bencana seperti berdekatan dengan Sungai Bengawan Solo," ujar dia.

Advertisement

Dalam implementasi destana, pemberdayaan dan partisipasi masyarakat menjadi kunci utama. Mereka diberdayakan sebagai sukarelawan bencana alam. Masyarakat bisa memantau ketinggian air sungai saat turun hujan lebat dengan curah tinggi.

Bila ketinggian air sungai meningkat secara signifikan maka mereka memberi peringatan dini terhadap warga setempat lainnya. "Sukarelawan bencana alam membantu proses evakuasi anak-anak, ibu hamil dan lanjut usia (lansia) ke balai desa atau lokasi yang aman. Mereka bisa melakukan mitigasi dan deteksi dini bencana alam karena memahami wilayah," ujar dia.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani menargetkan seluruh kelurahan/desa di Sukoharjo dicanangkan sebagai destana pada dua tahun mendatang. Pencanangan destana bagian dari upaya mengurangi risiko bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Etik berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat musim penghujan.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif