by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Sabtu, 13 Maret 2021 - 11:10 WIB
Esposin, SRAGEN — Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati membeberkan mimpi untuk membangun Sragen pada periode kedua. Bupati akan meletakkan fondasi mimpi pembangunan tersebut mulai 2022 lewat penyusunan detail engineering design (DED) dan pembebasan lahan.
Mimpi pembangunan itu disampaikan Bupati saat ditemui wartawan sesuai melakukan kunjungan ke exit tol Sragen Timur yang terletak di Sambungmacan, Sragen, Jumat (12/3/2021).
Yuni, sapaan akrabnya, mengunjungi exit tol tersebut dengan gowes bersama adiknya yang juga legislator DPRD Jawa Tengah Untung Wibowo Sukowati dan para pejabat di lingkungan Pemkab Sragen. Mereka berangkat dari Pendapa Rumah Dinas Bupati Sragen pada pukul 06.00 WIB dan kembali ke Kantor Dinas Bupati pada pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Sasar 2.700 Guru dan Tenaga Kependidikan SMA/SMK di Solo
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Sasar 2.700 Guru dan Tenaga Kependidikan SMA/SMK di Solo
“Akhir Maret nanti diharapkan exit tol itu bisa dioperasionalkan. Ini usulan yang cukup lama dan akhirnya terwujud menjelang akhir masa jabatan saya di periode pertama. Desainnya persis di Pungkruk. Kemungkinan memang tidak ada peresmian tetapi sederhana saja langsung dioperasionalkan,” ujar Yuni di Kantor Dinas Bupati Sragen.
Yuni bermimpi daerah sekitar exit tol Sragen Timur bisa tumbuh menjadi daerah industri terutama di wilayah Kecamatan Sambungmacan, Gondang, dan sebagian Ngrampal. Dia melihat prospeknya terbuka, apalagi dengan pelebaran jalan yang nantinya terhubung mulai dari Masaran-Mantingan.
Baca juga: 10 Berita Terpopuler : Pengunjung Umbul Besuki Meninggal - Selvi Ananda Blusukan
“Secara fisik nantinya sudah bisa dilihat. Fly over di Pilangsari itu juga segera dibangun karena di 2021 ini sudah dilakukan pembebasan lahan. Jadi nanti jalur itu menjadi jalur kendaraan berat seperti truk dan bus. Semua itu akan menjadi tinggalan saya di periode kedua,” katanya.
“Jalan itu akan dibangun menjadi empat lajur. DED sudah dibuat dan tahun depan sudah mulai dilebarkan. Ya, kami boleh mimpi lah. Dalam tiga tahun di periode kedua mau meninggalkan apa. Saya kira itu yang paling realistis,” katanya.
Yuni mengungkapkan sebenarnya ada rencana yang lebih fenomenal, yakni dengan membuka jalan baru mulai dari exit tol Pungkruk itu lurus dan terhubung langsung ke perkantoran terpadu dengan empat lajur.
Baca juga: Sudah Selesai Dibangun, Gerbang Tol Sambungmacan Sragen Kok Belum Beroperasi? Ini Penyebabnya
Dia mengatakan begitu keluar dari perkantoran terpadu langsung bisa akses ke jalan tol. Rencana itu kalau bisa terealisasi, ujar dia, luar biasa tetapi biaya pembebasan lahannya yang mahal.
“Kalau jalannya akan dibangunkan pemerintah pusat. Kami hanya dibebani pembebasan lahannya itu setidaknya membutuhkan dana Rp300 miliar. Seandainya situasi membaik dan likuiditas keuangan lancar, saya kira rencana itu bisa dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Kami harap penerus saya nanti bisa memahami RPJMD yang saya buat. Kalau terputus, sayang dengan apa yang sudah saya rintis,” katanya.
Baca juga: Jangan Tertipu! Ada Akun Facebook Palsu Atas Nama Wabup Sragen
Dengan pembangunan jalur itu, Yuni berharap Gilirejo Baru tidak terisolasi dan bisa disinergikan dengan konsep pengembangan wisata Gunung Kemukus dan Sangiran.
“Mimpi-mimpi inilah yang segera diwujudkan lewat DED dan pembebasan lahan mulai 2022 mendatang. Upaya inilah yang akan mampu menghilangkan gap atau kesenjangan antara utara dan selatan Bengawan Solo,” katanya.