Langganan

Migrasi TV Analog ke Digital, Warga Solo: Percuma kalau Programnya Itu-Itu Saja - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Gigih Windar Pratama  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 4 November 2022 - 15:31 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi menyalakan TV digital. (Freepik.com)

Esposin, SOLO -- Sejumlah warga Solo menilai percuma saja ada peralihan atau migrasi dari siaran televisi atau TV analog ke sistem digital jika program yang ditawarkan masih begitu-begitu saja alias tidak ada peningkatan kualitas.

Seperti diketahui, UU No 11/2020 tentang Cipta Kerja mengamanatkan pemerintah untuk mengalihkan siaran TV analog ke digital secara menyeluruh di wilayah NKRI per Rabu (2/11/2022). Artinya, pada tanggal tersebut seluruh siaran TV analog sudah dimatikan atau switch off.

Advertisement

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjanjikan tayangan televisi yang lebih jernih, lebih jelas dan program yang lebih bermanfaat. Sebagian warga Kota Solo mencari solusi agar tetap bisa menikmati tayangan televisi.

Ada yang membeli TV baru yang dapat menangkap sinyal dengan antena digital, membeli smart TV, atau memasang set top box. Namun ada juga yang akhirnya memilih untuk tidak menonton TV sama sekali karena beranggapan programnya tidak variatif.

Advertisement

Ada yang membeli TV baru yang dapat menangkap sinyal dengan antena digital, membeli smart TV, atau memasang set top box. Namun ada juga yang akhirnya memilih untuk tidak menonton TV sama sekali karena beranggapan programnya tidak variatif.

Warga Nusukan, Solo, Muhammad Yuda, mengaku belum memasang set top box (STB) untuk bermigrasi ke TV digital. Ia menyebut harga STB masih terlalu mahal yang berkisar di harga Rp150.000 hingga Rp300.000.

Baca Juga: Masih Ada Stasiun TV Swasta Belum Bermigrasi ke Digital, Ini Daftarnya

Advertisement

"Sekarang juga sudah jarang nonton TV, karena programnya cuman itu-itu saja. Lebih enak lihat Youtube atau streaming di platform-platform lain, pilihannya banyak dan kalau dipikir justru lebih enak, cuma nambah kuota Internet untuk nonton," ulas pria yang bekerja sebagai sopir ojek online ini.

Baca Juga: 2025, Tak Hanya Indonesia TV Analog Hilang di Seluruh Dunia

Warga Solo lainnya, Mita, mengaku akhirnya membeli STB untuk bermigrasi ke siaran TV digital. Ibu rumah tangga ini mau tidak mau bermigrasi ke TV digital karena menonton televisi masih menjadi pilihan hiburan sehari-hari keluarganya.

Advertisement

"Baru beberapa hari yang lalu beli set top box karena ya acara TV jadi hiburan utama tetepan, buat anak-anak nonton kartun, harga set top box juga enggak begitu mahal sebenarnya, siarannya jadi lebih jernih dan lebih enak dinikmati," ucap perempuan berusia 35 tahun ini.

Hanya Menang Jernih

Migrasi ke TV digital  demi siaran yang lebih jernih juga dilakukan Nadia Mustika, warga Sondakan, Laweyan, Solo. Nadia mengatakan ada keuntungan setelah bermigrasi ke saluran digital. Menurutnya program TV lebih variatif dan lebih jernih.

Baca Juga: Cara Dapat Set Top Box Gratis dari Pemerintah untuk Nonton Siaran TV Digital

"Sudah pakai set top box dari lama, gambar juga jadi lebih jernih, lebih jelas juga ada beberapa stasiun TV yang awalnya enggak dapet sekarang bisa ditonton," ulasnya.

Advertisement

Meski demikian, perempuan asal Solo berusia 28 tahun ini menyebut meskipun sudah berpindah ke saluran TV digital, ia tetap jarang menonton televisi karena program yang terbatas dan kurang variatif.

"Program yang di televisi cuman itu-itu saja sayangnya. Katanya nanti akan ada program yang lebih baik kalau misal pindah ke digital semoga beneran, karena saat ini ya cuman menang lebih jernih saja, cuman secara program ya masih sama saja jadi tetap jarang nonton televisi," ujarnya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif