Langganan

Meriah, Ribuan Orang Berdatangan ke Festival Durian Jatinom Klaten - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 27 Januari 2024 - 16:13 WIB

ESPOS.ID - Bupati Klaten, Sri Mulyani, membagikan durian dari satu gunungan saat digelar Festial Durian di Lapangan Merdeka Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, Sabtu (27/1/2024). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Esposin, KLATEN – Festival durian di Lapangan Merdeka Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom, Klaten, pada Sabtu (27/1/2024) berlangsung meriah. Ribuan orang berdatangan untuk mendapatkan paket buah durian yang sudah dikupas dan dibagikan secara gratis.

Rangkaian kegiatan diawali dengan arak-arakan dua gunungan hasil bumi dan satu gunungan berisi ratusan paket durian yang sudah dimasukkan dalam wadah plastik. Arak-arakan gunungan diiringi tarian gedruk. Setelah dipanjatkan doa dan berbagai sambutan, gunungan durian mulai dibagikan ke warga yang sudah berkerumun di depan panggung.

Advertisement

Dari depan panggung hiburan, ribuan orang langsung bergeser ke stan-stan pembagian durian yang diberi pembatas pagar bambu. Ada empat stan pembagian durian. Meski sudah mendapatkan voucer untuk ditukarkan paket durian gratis yang dimasukkan wadah plastik, pengunjung saling berebut dan berdesakan untuk segera menukarkan voucer.

Meski berdesakan, pembagian paket durian berlangsung lancar. Kurang dari 30 menit, ribuan paket durian ludes. Mereka yang sudah mendapatkan durian sebagian menikmati sambil lesehan di tengah lapangan.

Advertisement

Meski berdesakan, pembagian paket durian berlangsung lancar. Kurang dari 30 menit, ribuan paket durian ludes. Mereka yang sudah mendapatkan durian sebagian menikmati sambil lesehan di tengah lapangan.

Salah satu warga Desa Randulanang, Dita, 21, berharap kegiatan itu bisa digelar rutin dan penataan kegiatan lebih baik lagi. “Harapannya antrean dibuat jalur sehingga tidak saling berdesakan,” kata Dita saat ditemui di sela kegiatan.

Warga Desa Menden, Kecamatan Kebonarum, Klaten, Prapti, 41, mengaku baru kali pertama mendatangi festival durian di Randulanang. Dia tidak kesulitan mendapatkan vocer karena dibagi panitia di tepi jalan menuju ke lapangan. Namun, ketika akan menukarkan vocer dengan paket durian, Prapti mengatakan harus penuh perjuangan.

Advertisement

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan festival tersebut sudah menjadi agenda tahunan meski sempat terhenti selama dua tahun karena pandemi Covid-19. Dia berharap festival itu menjadi ikon baru melengkapi beberapa kegiatan lainnya yang sudah menjadi ikon seperti tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu di Jatinom serta Grebeg Syawalan di Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat.

Dengan menjadi ikon baru, Mulyani berharap bisa berdampak pada peningkatan perekonomian daerah khususnya di wilayah Kecamatan Jatinom., termasuk Desa Randulanang yang menjadi sentra durian di Klaten.

“Saya berharap festival ini terus digelar sebagai kegiatan rutin tahunan. Sehingga ke depannya dapat menjadi ikon baru pariwisata di Kabupaten Klaten dan tentunya membawa dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Ke depannya bukan hanya masyarakat Klaten yang menikmati namun juga daerah lain,” paparnya.

Advertisement

Menurut Camat Jatinom, Agus Sunyata, jumlah durian yang dibagikan 4.000-5.000 paket. Sebelum dibagikan kepada masyarakat, durian tersebut dicek dulu kualitasnya oleh tim khusus. Durian-durian itu dibeli dari para pedagang terutama di wilayah Kecamatan Jatinom yang menjadi penghasil durian seperti Desa Beteng, Temuireng, Kayumas, Randulanang, dan lain-lain.

“Kami sudah punya tim verifikasi. Penyedianya adalah pedagang sekitar. Tim ini akan mengecek dan memilih durian-durian yang akan disajikan sesuai kriteria. Tentu dicari durian yang benar-benar berkualitas kemudian tim ini nanti juga memastikan pengepakan buah benar-benar dilakukan dengan baik,” kata Agus.

Festival itu digelar untuk mengembangkan potensi lokal mulai dari ekonomi, budaya, dan lain-lain. Kecamatan Jatinom menjadi salah satu wilayah sentra penghasil durian selain Karangnongko serta Kemalang.

Advertisement

Sementara itu, para pedagang durian kebanjiran rejeki dari kegiatan tersebut. Mereka ikut menjajakan durian di sepanjang jalan menuju Lapangan Merdeka Randulanang, Kecamatan Jatinom.

Salah satu pedagang, Sehono, 60, mengaku dalam rentang waktu empat jam 100 buah duriannya ludes terjual. “Harganya bervariasi dari Rp10.000 per butir hingga Rp80.000,” kata pedagang durian asal Desa Beteng, Kecamatan Jatinom itu.

Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif