by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Solopos - Selasa, 28 Juni 2022 - 21:26 WIB
Esposin, KARANGANYAR — Tradisi Mondosiyo kembali digelar warga di Lingkungan Pancot, Kelurahan Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Selasa (28/6/2022). Tradisi tujuh bulanan itu berlangsung meriah dan disaksikan oleh ratusan warga Tawangmangu dan sekitarnya.
Laki-laki, peremuan, anak-anak, hingga orang dewasa memenuhi jalan-jalan dan halaman pendapa lingkungan setempat. Seperti pada Mondosiyo sebelumnya, acara didahului dengan atraksi reog oleh warga sekitar. Kemudian dilanjutkan dengan tradisi siram Watu Gilan, dan diakhiri dengan perebutan ayam.
Acara paling akhir inilah yang paling ramai. Sebab masyarakat berlomba-lomba nenangkap ayam yang sebelumnya dilepas di atap pandapa.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Sulardi, mengatakan Mondosiyo kali ini terasa lebih ramai. “Kalau ritualnya sama. Tapi sepertinya kali ini lebih ramai pengunjungnya dibandingkan sebelumnya,” ujarnya di sela-sela acara.
Baca Juga: Fix! Tradisi Mondosiyo dan Dukutan di Karanganyar jadi Warisan Budaya
Sementara itu, yang sedikit berbeda dalam pelaksanaan Mondosiyo kali ini adalah status tradisi itu sendiri. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebduayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo, mengatakan Mondosiyo Pancot ini sekarang sudah resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Status ini ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). “Yang sedikit berbeda adalah sekarang tradisi ini sudah diakui sebagai WBTB oleh pemerintah melalui Kemendikbudristek,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Yopi sekaligus menyerahkan sertifikat WBTB mewakili Kemendikburstek kepada masyarakat setempat.