Langganan

Meningkat, Hampir 1.500 Warga Wonogiri Terdeteksi Mengidap Penyakit TBC - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Senin, 26 Februari 2024 - 19:33 WIB

ESPOS.ID - Mentari Sehat Indonesia Wonogiri menjalin kerja sama dengan Dinkes Wonogiri dan RSUD Wonogiri terkait penanganan penyakit TBC di Ruang Pertemuan Sarwo, Wonogiri, Senin (26/2/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Esposin, WONOGIRI — Jumlah temuan kasus Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Wonogiri meningkat dari tahun ke tahun. Tren peningkatan temuan kasus ini menjadi hal positif karena semakin banyak pasien TBC yang mendapatkan pengobatan, target eliminasi penyakit menular itu berpeluang bisa tercapai pada 2030.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Satyawati, mengatakan jumlah temuan kasus TBC di Wonogiri pada 2023 mencapai 1.436 kasus. Jumlah itu sudah melebihi estimasi atau target capaian sebanyak 1.419 kasus. Semakin banyak kasus yang ditemukan, pengendalian penyakit TBC akan semakin mudah.

Advertisement

Mereka yang terdiagnosis TBC bisa mendapatkan pengobatan. Orang yang kontak erat dengan pasien TBC juga bisa lebih mudah dalam melakukan tindakan pencegahan penularan sehingga meminimalkan penambahan kasus baru.

Data Dinkes Wonogiri, pada 2020, capaian deteksi kasus TBC ada 682 kasus. Kemudian 2021 sebanyak 619 kasus, dan pada 2022 mencapai 1.196 kasus. Terbaru pada 2023, ada 1.436 kasus TBC yang terdeteksi.

Advertisement

Data Dinkes Wonogiri, pada 2020, capaian deteksi kasus TBC ada 682 kasus. Kemudian 2021 sebanyak 619 kasus, dan pada 2022 mencapai 1.196 kasus. Terbaru pada 2023, ada 1.436 kasus TBC yang terdeteksi.

Satyawati menjelaskan jumlah temuan kasus sebanyak itu hasil dari pemeriksaan 13.652 orang suspek TBC selama setahun. Jumlah capaian suspek itu pun sudah melebihi target ditetapkan sebanyak 7.663 orang suspek.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri berupaya meningkatkan temuan kasus TBC pada 2024. Hal itu sesuai target temuan kasus yang ditetapkan Dinkes pada tahun ini yaitu 2.515 kasus.

Advertisement

Satyawati menjelaskan ada empat program penanggulangan TBC yang dilakukan Dinkes. Pertama, pencegahan melalui pemberian imunisasi dan terapi pencegahan pada orang yang kontak serumah dengan pasien TBC. Selanjutnya dengan surveilans melalui investigasi kontak, penemuan aktif di populasi berisiko, dan penyediaan akses skrining, diagnosis, dan laboratorium.

Selain itu, penangangan kasus dengan cara penyediaan jejaring diagnosis TBC, pemantauan minum obat, dan penyediaan logistik TBC. Promosi kesehatan juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat ihwal pentingnya kesehatan.

“Yang perlu dipahami, penanggulangan TBC ini tidak hanya tanggung jawab Dinkes. Tetapi juga berbagai pihak terkait, termasuk komunitas dan masyarakat. Maka dari itu, kami bekerja sama dengan komunitas untuk bersama-sama menangani TBC di Wonogiri.” Ujar dia.

Advertisement

Anggota Staf Program Mentari Sehat Indonesia (MSI) Wonogiri, Wahyu Uliartha, mengatakan MSI menjadi komunitas yang bergerak dalam penanganan TBC di Wonogiri sejak beberapa tahun terakhir ini.

Dia menyebutkan penanganan TBC di Wonogiri tidak mudah karena geografisnya luas. Apalagi banyak pasien TBC di Wonogiri yang tinggal di pelosok-pelosok desa. ”Ini yang kadang menyulitkan kami dalam mendampingi mereka untuk pengobatan,” kata dia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif